Panglima TNI Akui Sudah Kantongi Nama Pelaku Penembakan yang Menewaskan Tiga Prajuritnya di Gome


Panglima TNI Jenderal Muhammad Andika Perkasa saat melakukan konferensi pers di Rimba Papua Hotel, Jumat (28/1)

MIMIKA, BM

Sejak Kamis (27/1) malam hingga Jumat (28/1) hari ini, Panglima TNI Jenderal Muhammad Andika Perkasa, sedang berada di Kabupaten Mimika.

Panglima TNI hadir ke Timika untuk melihat langsung 3 jenazah prajuritnya yang menjadi korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Kamis (27/1), sekitar pukul 05.00 Wit.

Tiga anggota TNI yang meninggal dalam penyerangan tersebut adalah Sersan I Anumerta Rizal Maulana Arifin, Prajurit Kepala Tupal Halomoan Barasa dan Prajurit Kepala Anumerta Rahman T.

Jenazah ketiga prajurit kebanggaan NKRI ini  ini pada Jumat (28/1) pagi telah diterbangkan ke daerah asal disaksikan Panglima TNI usai dilakukan upcara militer pelepasan jenazah.

Usai melakukan prosesi tersebut, Panglima TNI kemudian pada sore hari di Rimba Papua Hotel, melakukan konferensi pers kepada media.

"Kami sudah dari kemarin di sini untuk mendalami insiden yang terjadi sepanjang hari kemarin yang mengakibatkan 3 anggota TNI angkatan darat gugur," Jelas Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa saat jumpa pers di RPH, Jumat (28/1).

Kepada media, Panglima Andika mengatakan, amarhum Sersan I Anumerta Rizal Maulana Arifin berasal dari Batalyon 408 Jawa Tengah. Almarhum merupakan orang Dai Kolot Bandung.

Almarhum Prajurit Kepala Tupal Halomoan Barasa juga dari Batalyon 408 di Jawa Tengah namun almarhun berasal dari Jambi. Sementara Prajurit Kepala Anumerta Rahman T yang juga dari Batalyon 408 berasal dari Maluku Tengah.

"Mereka sudah di evakuasi kemarin dari Ilaga sekitar pukul 12.00 WIT dan tadi malam di semayamkan di Batalyon 754. Saya sendiri beserta pejabat dari Mabes TNI tadi malam juga sudah mengunjungi mereka dan memberikan penghormatan terakhir kepada prajurit kami yang gugur di Ilaga," kata Andika.

Panglima Andika menegaskan, pihak TNI tidak ada sedikitpun usaha-usaha yang memprovokasi asal muasal sehingga mengakibatkan terjadinya penyerangan ini.

Kondisi saat itu, anggotanya tengah melakukan tugas rutin namun kemudian mendapatkan penyerangan.

"Jadi terus terang mereka-mereka yang memilih cara-cara yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Mau tidak mau mereka harus membayar dan harus mempertanggungjawabkan perbuatan mereka," tegasnya.

Terkait penyerangan tersebut, Panglima TNI Jenderal Muhammad Andika Perkasa mengatakan TNI telah mengantongi nama-nama pelaku penyerangan dan penembakan.

Panglima TNI mengaku pihaknya juga telah mempelajari situasional tersebut berdasarkan penjelasan-penjelasan dari beberapa individu yang juga berada di Gome termasuk seluruh jajaran di Kodam Cenderawasih.

"Nama-nama itu yang akan terus kami kejar untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," tegasnya.

Lanjutnya, TNI juga telah melakukan evaluasi  tentang apa yang harus dilakukan kedepannya khususnya kepada anggota yang bertugas di Papua.

Ia kembali menegaskan bahwa tidak akan ada lagi korban yang timbul akibat tindakan TNI kecuali yang terlibat dalam tindakan-tindakan pidana yang melanggar hukum nasional NKRI.

"Jadi secara umum tidak ada lagi korban yang ditimbulkan akibat tindakan-tindakan misalnya  oleh prajurit-prajurit kami yang bertugas di Papua," ujarnya.

"Tetapi jatuhnya korban TNI yang juga terjadi di Papua Barat dan Ilaga Kabupaten Puncak ini adalah tindakan melawan hukum, tindak pidana pembunuhan yang dilakukan oleh beberapa oknum masyarakat. Inilah yang kami evaluasi juga," ungkapnya.

Diakui Panglima TNI, dua insiden terakhir ini secara detail telah dibuatkan referensi khusus untuk tindakan selanjutnya namun hal tersebut tidak bisa ia sampaikan pada konferensi pers ini.

"Kami tidak akan ada penambahan anggota. Kami tetap menggunakan mereka yang sudah bertugas di sini. Secara umum kan selama ini kita sudah menggunakan personil yang memang di kirim bertugas ke Papua dan sekarang kita tugaskan mereka untuk melakukan tugas-tugas Kodim dan Koramil,” ungkapnya.

Saat ini, Panglima TNI Jenderal Muhammad Andika Perkasa bersama jajaranya masih berada di Timika. Panglima akan terus memantau situasional di Papua secara keseluruhan dari Timika dan rencananya Sabtu (28/1) besok akan kembali bertolak ke Jakarta. (Shanty)

Top