Disnak Keswan Lakukan Pemeriksaan Post Mortem di 18 Masjid


Pegawai dinas kesehatan saat melakukan pemeriksan

MIMIKA, BM

Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Dinas Kesehatan Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak & Keswan) melakukan pemeriksaan post-mortem hewan kurban di Masjid Miftahul Huda Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Jalan Hasanudin, Senin (17/6/2024).

Pemeriksaan Post Mortem ialah pemeriksaan kesehatan setelah disembelih yang dilakukan oleh petugas Disnak dan Keswan dengan tujuan memberikan jaminan bahwa karkas, daging dan jeroan yang dihasilkan aman dan layak diedarkan atau konsumsi.

Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner Kabupaten Mimika Kurniati disela pemeriksaan mengatakan, pemeriksaan dilakukan di 18 masjid yang ada di Timika.

Dari 16 sapi dan 15 kambing ditemukan cacing pada tiga hati. Dan hati tersebut sudah langsung dibuang dan dimusnahkan karena tidak layak konsumsi.

"Setelah kita periksa kita temukan tiga hati yang ada cacingnya dan itu sudah dibuang. Dagingnya boleh dikonsumsi namun harus dimasak dan harus benar-benar matang," kata Kurniati.

Sementara itu Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Mimika, ustadz Muhammad Amin berterima kasih atas keterlibatan pemerintah melalui Disnak dan Keswan dalam memantau setiap pergerakan hewan kurban dengan melakukan pemeriksaan antemortem (sebelum disembelih) maupun post mortem (setelah disembelih).

"Karena sudah diperiksa, sehingga kita dari MUI tinggal melihat apakah sapi tersebut layak di potong, memenuhi standar syariat Islam dan tidak cacat. Di sini bukan cacat fisik, karena kalau cacat fisik sudah pasti dibatalkan untuk sembelihan kurban, hanya jadi sembelihan biasa saja," ujarnya.

Amin mengatakan, penyembelihan hewan kurban kali ini hampir semua masjid menggunakan alat penyembelih yang ihsan yaitu alat yang digunakan untuk menyembelih hewan dengan cara yang sangat baik.

"Baik artinya tidak melibatkan banyak orang, menyembelih dengan sangat cepat sehingga hewan tidak terlalu tersiksa. Kita lihat di Timika ini sudah ada sekitar 13 titik masjid yang sudah mempunyai alat penyembelih berstandar," ujarnya.

Ia juga memberi apresiasi atas kebersamaan umat beragama yang ada di Timika dan semua pihak yang terlibat dalam perayaan Idul Adha.

"Hewan kurban bukan milik umat muslim saja. Artinya, bukan hanya dibagikan kepada umat muslim tetapi dibagikan juga kepada umat kristiani maupun umat lainnya," ungkapnya. (Shanty Sang)

Top