IKBT Mimika Tebar Semangat Membangun Lewat Perayaan Syukur Natal dan Tahun Baru
Pose bersama IKBT Mimika dengan pihak Pemerintah Kabupaten Kabupaten Mimika dan para tamu undangan
MIMIKA, BM
Ikatan Keluarga Besar Tirossa (IKBT) Kabupaten Mimika menggelar perayaan ibadah syukur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 di Jalan Kesehatan, Timika, Papua Tengah, pada Sabtu (14/1/2023).
Perayaan ibadah syukur yang sempat dihadiri Plt Bupati Mimika, Johannes Rettob, itu bertemakan 'Maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain'.
Adapun sub temanya yakni 'Melalui suka cita dan damai Natal, kita tunjukkan sinergitas dalam membangun tanah Amungsa Bumi Kamoro'.
Acara perayaan syukur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 ini diawali dengan ibadah yang dipimpin oleh Pendeta Musa.
Dalam khotbahnya, Pdt. Musa memberikan refleksi permenungan tentang persaudaraan dan ikatan kekeluargaan serta sinergitas untuk mengembangkan keluarga besar Tirossa Mimika.
Kata dia, terbentuknya sebuah kerukunan atau berjalannya suatu kerukunan tentunya harus didasari atas pelayanan dan kasih. Bukan sebatas kegiatan yang hanya sekadar hura-hura bertamasya dan sebagainya.
"Ibarat sebuah tembok batu bata, dia tetap kokoh karena disusun rapi dan direkat oleh semen di setiap sisinya. Itulah contoh mendasar bagaimana kita harus saling mengikat jalinan kekeluargaan ini dengan kasih dan pelayanan dengan program-program yang membangun," ujarnya.
Pdt. Musa juga memberikan pesan kepada seluruh anggota IKBT untuk tidak terjerumus mengikuti arus dan tidak menabrak 'tembok' persoalan.
"Kita merantau ke sini, kita tentu memiliki tujuan untuk sukses di tanah orang. Kita harus berani memiliki jalan lain. Tidak ikut arus. Segala perkara maupun persoalan patutlah kita hadapi dengan kebaikan, bukan sebaliknya," katanya.
Senada dengan khotbah tersebut, Ketua IKBT Mimika, Karlos Fobia, dalam sambutannya mengatakan bahwa IKBT harus belajar dari susunan batu bata yang disusun oleh para tukang.
"Kalau kita mau suku Tirossa itu berdiri kokoh, tentunya kita juga harus belajar dari batu tela yang disusun oleh para tukang. Kita harus saling mengikat satu dengan yang lain sehingga Tirossa ini dari waktu ke waktu semakin mantap, baik itu di dalam kalangan kita maupun di dalam bermasyarakat di tanah amungsa ini," tandasnya.
Untuk itu, dia berharap kepada semua pengurus untuk mulai berbuat sesuatu hal positif melalui program-program yang membangun.
"Kita harus memulai berbuat sesuatu dan tidak mungkin orang lain yang datang membuat program untuk kita. Tentunya kita yang harus melakukan itu. Maka ketika kita melakukan itu, orang melihat, mereka pasti akan mau mendukung kita," jelasnya.
"Harapan kami sebagai pengurus, tetaplah semangat membangun komunikasi satu dengan yang lain terutama di setiap sub sektor. Diharapkan supaya mulai sekarang rapatkan barisan di dalam kelompoknya masing-masing, kemudian menyatukan barisan di sektor induk yaitu Tirossa," imbuhnya.
Di samping itu, mewakili Pemerintah Kabupaten Mimika, Plh Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Daerah Setda Mimika, Petrus Koten, menyampaikan setuju dengan apa yang telah disampaikan Pdt. Musa.
"Sebagai warga flobamora atau sebagai warga Tirossa yang hidup di tanah Amungsa Bumi Kamoro, saya setuju dengan kata-kata bapak Pendeta," tuturnya.
"Orang Tirossa, orang Flobamora kalau sudah merantau berarti itu bukan kaleng-kaleng. Artinya kalau kita sudah merantau berarti kita sudah kepalang tanggung untuk meraih dan merebut kesuksesan di tanah orang," ucapnya.
Untuk itu, lanjut Petrus, sebagaimana yang disampaikan Pdt. Musa, kita harus berani mengambil sikap.
"Tidak boleh tabrak tembok, tidak boleh ikut arus.Tetapi juga harus punya pendirian. Itulah yang disebut maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain. Kita harus melewati jalan lain supaya kita bisa mewartakan kebenaran ini," jelasnya.
"Itulah yang mungkin harus kita pegang teguh di dalam hidup berorganisasi atau bermasyarakat. Kata kuncinya adalah kita harus pandai menempatkan diri, tidak boleh ikut arus tetapi harus punya prinsip," pungkasnya.
Usai sambutan, acara dilanjutkan dengan ramah tamah santap bersama dan penampilan taria-tarian dari berbagai sub sektor serta acara bebas. (Endy Langobelen)