Selalu Andalkan Tuhan Yesus Dalam Bernyanyi, Leisita Juga Pernah Berkompetisi Di The Voice Indonesia

Leisita Priani Sitaniapessy

MIMIKA, BM

Leisita Priani Sitaniapessy, kontingen asal Kabupaten Biak Numfor yang mengikuti kategori lomba solo remaja putri pada Pesparawi XIII se Tanah Papua, Rabu (2/11) kemarin, di Gedung GKI Diaspora Timika berhasil meraih prestasi champion.

Leisita menjadi champion karena mendapatkan nilai tertinggi yakni 85,67 pada lomba yang diikuti 11 kontingen.

Setelah Leisita, kontingen Mimika Meyke Teniwut juga meraih nilai tertinggi yakni 85,22, ia berada pada posisi kedua.

Saat ditemui Beritamimika, Leisita menceritakan kebahagiaannya bisa keluar sebagai champion pada ajang bergengsi gerejawi ini.

Ia mengaku bahwa pencapaiannya ini terjadi karena kuasa Tuhan, dukungan keluarga khususnya kedua orang tua, pelatih, pianis dan semua orang yang ada di sekitarnya dan masyarakat Biak Numfor.

Leisita merupakan anak dari Elizabeth Neti Tahapari dan Jacob William Sutaniapessy. Ia merupakan anak bungsu dari empat bersaudara.

Dalam kehidupan sehari-harinya, ia selalu mengandalkan Tuhan Yesus Kristus dalam kehidupannya.

Termasuk saat ia dipilih menjadi wakil Kabupaten Biak Numfor pada kategori solo remaja putri.

"Saat saya akan naik panggung pun saya sudah serahkan semuanya kepada Tuhan. Saya selalu yakin kalau Tuhan akan melindungi saya,” katanya.

Bakat menyanyinya ini didapatkan dari kedua orang tuanya yang memiliki suara yang indah serta sering mengikuti paduan suara gereja.

Leisita saat ini merupakan mahasiswa semester 7 STKIP Biak, Jurusan Pendidikan Matematika.

Menuju Pesparawi XIII, Leisita telah mempersiapkan diri baik latihan dan lainnya selama 2 tahun.

Pesparawi XIII merupakan Pesparawi pertama bagi Leisita, namun soal lomba ia sudah sering ikut dan juga sering mendapatkan juara.

"Saya pernah ikut the voice juga dan masih banyak lagi. Intinya sudah sering ikut lomba menyanyi di Biak,” ungkapnya.

Anak kelahiran Biak 20 tahun yang lalu ini mengatakan semua orang memiliki talenta yang berbeda-beda, dan semua talenta itu adalah baik jika diasah dan dikembangkan dengan tetap mengandalkan Yesus didalamnya. Jangan pikirkan kata orang.

"Jangan pikirkan apa kata orang lain yang membuat kita down. Pokoknya kita percaya apa yang kita punya dan jangan pernah lupa bahwa Tuhan Yesus yang punya semua apa yang kita miliki. Kuncinya jangan lupakan Tuhan Yesus, jangan pada saat susah saja baru cari,” pesannya. (Shanty)

Top