Dinas PUPR Kunjungi 5 Distrik Guna Membuat RAB dan Inventarisasi Prioritas Pembangunan 2022 dan 2023
Kadis DPUPR Robert Mayaut bersama rombongan saat berada di Kampung Amar, Distrik Amar
MIMIKA, BM
Selama tiga hari, Jumat (11/3) hingga Minggu (13/3), Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mimika melakukan sejumlah kunjungan ke 4 distrik di bagian barat dan 1 distrik bagian timur.
Kunjunan dilakukan di Distrik Mimika Barat Jauh (Potowaiburu), Mimika Barat Tengah (Kapiraya, Uta) Amar (Amar), Mimika Barat (Kokonao) dan Distrik Mimika Timur (Tipuka).
Kunjungan ini dilakukan secara langsung oleh Kepala PUPR Mimika Robert Mayaut beserta Kabid Bina Marga, Cipta Karya dan Kabid Sumber Daya Air beserta konsultan.
Kegiatan ini dalam rangka menindaklanjuti sejumlah kegiatan yang masuk dalam program kerja PUPR 2022 dan rencana kerja 2023.
"Kita pergi untuk membuat RAB kegiatan tahun 2022 sebagai bahan dasar yang akan digunakan untuk pelelangan nanti," jelasnya.
Kunjungan kerja ini juga berhubungan erat dengan Musrenbang lalu sehingga PUPR kesana guna memastikan apa saja yang menjadi kegiatan prioritas di distrik maupun kampung yang telah mereka datangi secara langsung.
"Kita juga lihat apa yang dapat menjadi prioritas di tahun 2023 sehingga kita sudah bisa inventarisir dan hitung nilainya sehingga lokasi dan kebutuhan dananya sudah ada dalam gambaran kita," ungkapnya.
Ia mengatakan, sesuai kebutuhan di distrik dan beberapa kampung, yang diusulkan adalah apa yang benar-benar merupakan kebutuhan prioritas.
"Misalnya di Potowaiburu mereka sangat butuh air bersih. Selama ini mereka tadah hujan sehingga kemungkinan kita akan lakukan seperti di Banti, mengairi air dari gunung ke ibu kota distrik untuk penampungan," ujarnya.
Selain itu mereka juga melihat beberapa persoalan teknis mendasar lainnya seperti maintanance RO (Reverse Osmosis) di Kampung Tipuka dan beberapa kampung lainnya.
"Ada juga yang minta dibuatkan jalan lingkungan, bak air bersih, jembatan kecil, jalan, termasuk pencegahan abrasi di Amar," ujarnya.
Terkait rencana program untuk menahan abrasi air di Amar, Robert Mayaut mengatakan kemungkinan besar mereka tidak menggunakan talut namun memakai box.
"Jadi tidak harus talut namun kita bisa pakai box beton pemecah ombak seperti di pantai Hamadi. Jadi nanti kita akan hitung-hitungan costnya sekalian," ujarnya.
"Jadi kunjungan yang kita lakukan ini untuk menghitung semua anggaran RAB baik untuk kegiatan tahun 2022 maupun 2023 nanti sehingga kita dapat inventalisir apa yang menjadi kebutuhan masyarakat sesungguhnya," jelasnya.
Dengan berbagai data yang diperoleh melalui kunjungan ini, pada Musrembang bersama OPD dan distrik (kabupaten) nanti, pihak DPUPR telah memiliki gambaran program kerja yang nantinya akan disesuaikan dengan usulan yang ada.
"Setelah beberapa distrik di bagian barat, rencananya minggu depan kami juga akan mengunjungi distrik-distrik di bagian Timur seperti Jita dan Agimuga dan Hoya di pegunungan. Ini sudah masuk di agenda kunjungan berikutnya," terangnya.
Sebelumnya, DPUPR juga telah mengunjungi Distrik Jila untuk melihat RAB pembuatan jembatan gantung yang rencananya akan dibangun tahun ini. (Ronald)