Distanbun Mimika Launching Pembuatan Pupuk Bokashi Oleh Petani OAP

Foto bersama usai kegiatan

MIMIKA, BM

Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan melaunching pembuatan pupuk bokashi oleh petani Orang Asli Papua (OAP).

Launching tersebut ditandai dengan penanaman langsung di pupuk bokashi oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Mimika, Ananias Faot di BBU dan UPTD Distanbun, Jumat (20/12/2024).

Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Mimika, Ananias Faot dalam sambutannya mengatakan, ini merupakan bagian dari komitmen untuk memberdayakan petani, khususnya petani OAP dengan memberikan bekal ketrampilan, teknologi dan dukungan kelembagaan.

"Saya harap dengan adanya pembuatan pupuk bokashi ini para petani lebih mandiri dalam meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan," kata Ananias.

Lanjutnya, pupuk bokashi yang berbasis bahan organik lokal adalah solusi yang tepat dalam menghadapi tantangan modern, seperti kelangkaan pupuk kimia dan kerusakan lahan.

Menurutnya, ini menjadi langkah strategis untuk mewujudkan ketahanan pangan di daerah Mimika. Pupuk bokashi yang menjadi bahan organik ini, menjadi inovasi yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga mendorong kemandirian petani dalam mengelola sumber daya lokal di kampung-kampung.

"Dalam proses ini menunjukkan bahwa kita tidak hanya berfokus pada hasil tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat terutama di desa-desa. Saya bangga kepada para petani OAP yang terlibat dalam kegiatan ini. Kalian adalah ujung tombak pembangunan sektor pertanian di wilayah Mimika ini, sehingga dengan adanya pelatihan ini, kelembagaan petani semakin kuat dan mandiri," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Mimika, Alice Wanma, mengatakan bahwa untuk pertama kalinya kelompok tani OAP di Kabupaten Mimika berhasil memproduksi pupuk organik jenis bokashi sebanyak 101 karung atau setara dengan 2,2 ton.

Pupuk bokashi dihasilkan melalui fermentasi bahan-bahan organik seperti jerami, sekam, serbuk gergaji, dan kotoran hewan, dengan bantuan mikroorganisme efektif (EM) sebagai aktivator.

“Kami menggunakan dana Otonomi Khusus (Otsus) untuk mendukung petani OAP dalam memproduksi pupuk ini,” kata Alice.

Untuk diketahui, pihaknya saat ini sudah membina 295 kelompok tani OAP yang tersebar di enam distrik, dengan masing-masing distrik melibatkan 15 petani.

"Proses pembelajaran dan praktik pembuatan pupuk berlangsung selama satu bulan,"ujarnya.

Dikatakan, bahwa ada dua jenis pupuk organik yang telah diproduksi diantaranya Pupuk Biokasha yang menggunakan campuran berbagai daun dari hutan. Dan Pupuk Bokashi, menggunakan fermentasi campuran sampah organik seperti kulit buah dan daun-daunan.

“Kami ingin memastikan bahwa hasil tani dari petani adalah produk organik dan sehat, sekaligus mendukung keberlanjutan di bidang pertanian, hortikultura, dan perkebunan,” tutup Alice. (Shanty Sang)

Top