Tidak Hanya BLK, Sejumlah Inovasi Ini Dicetuskan Norman Ditubun untuk Warganya di Kampung Nawaripi

Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob saat meresmikan BLK Kampung Nawaripi

MIMIKA, BM

Wakil Bupati Mimika, Johanes Rettob secara meresmikan Balai Latihan Kerja (BLK) Merah Putih Kampung Nawaripi, Sabtu (15/1).

Peresmian ditandai dengan menekan tombol sirene dan pengguntingan pita secara bersama oleh Wakil Bupati Mimika, Johanes Rettob, perwakilan Kementerian PUPR, anggota DPRD dan Kepala Kampung Nawaripi Norman Ditubun.

Acara tersebut mengusung tema "Menjadikan Kampung Nawaripi Yang Mandiri, Informatif, Berkebudayaan, Mengutamakan Pendidikan, Kenyamanan, Memaksimalkan Keterampilan Masyarakat Di Era Digitalisasi Menuju Smart City".

Dalam sambutannya Wakil Bupati Mimika John Rettob berharap adanya BLK Merah Putih ini dapat memghadirkan orang-orang yang berpotensi. Karena menurutnya, BLK hadir untuk mewujudkan SDM yang memiliki keterampilan dan kualifikasi yang baik.

"Saya berikan apresiasi yang luar biasa untuk Kampung Nawaripi yang terus berusaha menjadi mandiri dan informatif tapi harus juga menjadi kampung yang inovasi dan betul-betul bisa bermasyarakat," katanya.

Menurut Wabup John, inovasi yang dibuat oleh Kampung Nawaripi dengan mendirikan BLK merupakan hal yang sangat baik, apalagi untuk mengakomodir OAP yang putus sekolah dan belum memiliki pekerjaan tetap.

Ia berharap kepada Kementerian PUPR yang sudah memberikan pendampingan kepada kampung ini agar jangan hanya datang kemudian pergi begitu saja dan tidak ada lagi pendampingan.

"Tapi saya harap pendamping terus berlanjut, karena kita mau BLK ini dapat hadirkan orang-orang yang berpotensi," harapnya.

Ia berharap keberadaan BLK ini juga dapat menerapkan pola pendidikan yang baik dan memenuhi standar agar ke depan dapat melihat peluang-peluang yang ada
sehingga para peserta dapat menjadi entrepreneur atau wirausahawan yang sukses.

"Tapi kita semua harus selalu memberikan pendampingan. Saya berharap dengan BLK ini bisa menciptakan jiwa-jiwa yang bisa bekerja dengan orang dan kemudian bisa menghasilkan terutama untuk pribadi dan orang lain," tuturnya.

Katanya, Nawaripi ini adalah kampung yang hetrogen karena berada di seputaran kota. Nawaripi berbeda dengan kampung yang ada di pegunungan dan pantai.

Wabup John juga mengatakan bahwa Kampung Nawaripi telah memiliki Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dan berencana menjadikan kampung ini sebagai eesa pariwisata.

"Jika ini bisa dibuat dengan baik maka saya akan datangkan orang untuk membuat Kampung Nawaripi menjadi desa emas. Desa emas ini adalah 1 program internasional yang menciptakan kampung itu dengan berbagai provinsi, holtikultura, agribisnis dan lain-lain," tambahnya.

Untuk desa emas yang merupakan program internasional, di Indonesia baru 76 kampung dari 25 kabupaten di jawa yang mengikutinya.

"Kita berharap bukan hanya nawaripi saja tapi kampung lain juga bisa. Dana desa banyak jadi kita bisa buat banyak hal positif untuk kemajuan daerah ini," ungkapnya.

Di akhir sambutannya, Wabup John juga memberikan apresiasi atas keberadaan Pos Peka Kampung Nawaripi yang dinilainya selalu aktif dalam menjaga kantibmas. Hal tersebut menunjukan bahwa warga peduli dengan keamanan lingkungan mereka.

Kepala Kampung Nawaripi, Norman Ditubun dalam sambutannya mengatakan, anggaran BLK Merah Putih ini sebesar Rp250 Juta namun nilai tersebut menurutnya masih kurang untuk membeli peralatan.

Walau demikian, Norman meminjam kalimat Presiden RI Joko Widodo yang menyatakan bahwa seorang pemimpin itu harus bisa. Maka dengan semangat dari kalimat itu BLK Merah Putih hari ini di launching.

"Selain BLK kami juga lagi membangun Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). BUMDes yang mengelola Air Bersih ini akan segera beroperasi. Kami akan menjual air tersebut bagi masyarakat Kampung Nawaripi secara khusus dan masyarakat Mimika secara umum dengan harga Rp5.000 per galon,"tutur Norman.

Ia menjelaskan, fasilitas BUM-Des Air Bersih ini sudah dikerjakan oleh pemerintah kampung sebelumnya dari proyek PASINMAS.

Pemkam Nawaripi saat ini telah melakukan pembebasan lahan dan menyerahkan anggaran Pengelolaan BUM-Des yang telah dicairkan dari Alokasi Dana Desa Tahun Anggaran 2021.

"Untuk pembebasan lahan BUM-Des kami serahkan Dana sebesar Rp25 Juta kepada Bapak Thomas Amawo selaku pemilik lahan. Penyerahan dilakukan pada Hari Rabu 5 Januari 2022 yang diserahkan langsung oleh Ketua Bamuskam Derek Abraham Maoromako di Halaman BLK Merah Putih," ungkapnya.

Norman mengatakan, proses penyerahan disaksikan oleh bendahara kampung, sekretaris Distrik Wania, pendamping dana kampung, Babinsa Kodim 1710-02 Mimika, Babinkamtibmas Nawaripi dan sejumlah tokoh masyarakat.

Begitu pula dengan penyerahan dana Pembangunan BUM-Des Air Bersih sebesar Rp. 234.657.689 telah diserahkan oleh Kepala Kampung Nawaripi kepada Direktur BUM-Des Andi Nan Latar, pada hari Senin 10 Januari 2022 di halaman Balai Latihan Kerja.

"Kami ingin menjadikan Kampung Nawaripi sebagai kampung yang informatif. Kami juga telah memiliki website Pemerintah Kampung dengan nama Kampung Nawaripi dan link aksesnya bapak ibu bisa buka di www.kampungnawaripi.com yang menyediakan informasi bagi masyarakat Kampung Nawaripi dan masyarakat umum," ungkapnya.

Sedangkan untuk keamanan kampung, pihaknya telah membangun Pos Peduli
Keamanan Bersama TNI-Polri dan masyarakat, agar bisa lebih meningkatkan kemanan dengan menekan peluang tindakan kejahatan di Kampung Nawaripi.

Tidak hanya itu, pihaknya juga telah membuat sebuah sever alat kominikasi tersendiri dengan nama Nawaripi.my.id.

Server ini merupakan jaringan radio yang bisa diakses dan digunakan melalui aplikasi android, sehingga warga dapat mudah mengakses dan melaporkan kejadian yang terjadi disekitar mereka.

Norman mengatakan, laporan warga dapat didengar langsung olehnya dan juga bisa dimonitor langsung oleh Pos Peka Induk Kampung Nawaripi, Tim keamanan kampung dan juga oleh Polres Mimika bagian Pelayanan serta masyarakat lainnya yang menggunakan apikasi tersebut.

"Sejak awal saya menjabat sebagai Kepala Kampung Nawaripi, saya mengamati dan menganalisa ternyata banyak pemuda yang putus sekolah terutama masyarakat saya dari suku Kamoro (suku asli kampung Nawaripi)," tuturnya.

Akibat banyak yang putus sekolah, hal ini berdampak pada sulitnya mencari pekerjaan yang mengakibatkan munculnya kegiatan yang tidak produktif seperti mabuk-mabukan dan pencurian.

"Beberapa dari mereka mungkin Bapak Kapolsek Mimika Baru sangat mengenal karena seringnya ditahan di tahanan polsek. Semua itu menggerakkan saya untuk harus membuat sesuatu bagi mereka, akhirnya saya memiliki ide untuk membangun BLK Merah Putih ini untuk mereka," Tambahnya.

Norman mengisahkan, sebelumnya BLK ini dibawakan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kampung (Muskam) tahun 2021.

Setelah mendengar penyampaian alasan mengapa ia ingin membangun BLK, diputuskanlah bersama untuk membangun BLK Merah Putih guna mendidik dan memberikan keterampilan bekerja bagi pemuda suku kamoro Kampung Nawaripi.

BLK ini memiliki berbagai jurusan yang telah siap secara izin, yakni meubeler, otomotif, pengelasan, kelistrikan dan lainnya.

Secara keseluruhan, siswa akan mendapatkan materi dalam bentuk teori dan praktek yang diberikan langsung oleh tenaga professional dari Yayasan Amamapare Timika.

"Pimpinan Yayasan Amamapare yang saya hormati, Terima kasih banyak telah bersedia memberikan kami guru-guru hebat untuk mendidik anak-anak kami," ujarnya.

Selain BLK, Kampung Nawaripi juga merencanakan pembangunan pariwisata Kampung Nawaripi seluas 35 hektare yang terletak disekitar Mile 21. Rencana ini juga telah disepakati tahun 2021.

Untuk lahan yang akan digunakan adalah lahan masyarakat yang telah diserahkan sebagai tanah kas desa yang selanjutnya digunakan untuk pembangunan pariwisata.

"Tanah tersebut tidak mengeluarkan biaya apapun karena warga memberikannya secara cuma-cuma," Tambahnya.

Dan untuk PT Freeport Indonesia dan perusahan lainnya, Norman mengajak agar managemen dapat bekerja sama dengan BLK Merah Putih untuk menyediakan ruang kerja bagi anak-anak usai mereka dilatih.

"Selain itu mungkin bisa juga dibantu alat-alat untuk anak-anak siswa BLK gunakan untuk berlatih," harapnya. (Shanty)

Top