Kesehatan

Dalam 3 Hari, 4 Pasien Covid-19 di Timika Meninggal Dunia

dr Anton Pasulu, Direktur RSUD Mimika usai mengunjungi pasien Covid-19 

MIMIKA, BM

Direktur Rumah Sakit Daerah (RSUD) Mimika, dr Anton Pasulu menyampaikan bahwa selama 3 hari berturut-turut, 4 pasien di RSUD dinyatakan meninggal dunia karena Covid-19.

Pada Kamis (8/7), seorang perempuan berusia 48 tahun meninggal dengan komorbit diabetes melitus. Jumat (9/7) perempuan 23 tahun juga meningal dengan komorbit Tbc Paru.

Hari ini, Sabtu (10/7) ada dua pasien yakni perempuan berusia 48 tahun yang memiliki penyakit bawaan stroke dan sesorang pasien laki-laki 55 tahun yang juga memiliki penyakit bawaan dibataes.

"Pada Rabu, ada juga satu pasien yang meninggal dunia dengan kasus probable (dicurigai covid-red). Sebelum meninggal sempat di swab namun hasilnya negatif jadi tidak masuk dalam hitungan covid," ungkap dr Anton Pasulu kepada BM, Sabtu (10/7) malam.

dr Anton mengatakan hingga malam ini total pasien yang diisolasi berjumlah 44 orang. Kondisi ruang isolasi saat ini 70 persen telah diisi.

"Dari jumlah ini 32 positif covid, 5 kritis dan terpasang ventilator sedangakn 27 pasien lainnya kondisi sedang berat. Sementara 12 orang probable masih menunggu hasil PCR, kondisi mereka juga sedang berat," ungkapnya.

Sementara itu terkait dengan rencana RSUD mengirimkan 48 sample ke Lembaga Eijkman di Sulianti Suroso Jakarta guna memastikan varian delta, belum dapat dilaksanakan karena ada kendala.

"48 sampel yang rencananya dikirim ke Jakarta masih tertunda karena dryice untuk pengiriman sampel tidak tersedia. Menurut info masih belum bisa produksi karena pemberlakuan PPKM di Jakarta," jelasnya.

"Kami juga dengar informasi bahwa sudah bisa di Litbangkes Jayapura. Nanti kami koordinasikan ke jayapura jika bisa, kami akan kirimkan sample ke sana," ujarnya.

Sebelumnya, Kadis Kesehatan Mimika Reynold Ubra, kepada BM mengatakan pada Jumat (9/7) tercatat ada penambahan 50 kasus baru.

10 kasus dilaporkan RS Tembagapura, 7 kasus dari Klinik Kuala Kencana, 9 dari RSMM dan 24 kasus dilaporkan RSUD Mimika.

Hingga malam ini, kumulatif kasus Covid di Mimika sebanyak 7.175. Dari jumlah ini, sebanyak 721 sedang dirawat (44 di rumah sakit) sisanya isolasi madiri dan terpusat.

Sebanyak 6.394 pasien sudah dinyatakan sembuh sementara 62 meninggal dunia. Dari 62 pasein yang meninggal, 44 di RSUD Mimika. (Red)

Apakah Benar Varian Delta Sudah Ada di Timika?

Direktur RSUD Mimika, dr Anton Pasulu

MIMIKA, BM

Informasi tentang masuknya varian delta di Timika sudah mulai berhembus di masyarakat. Beberapa hari lalu, ada warga yang bahkan menelpon redaksi BM guna mempertanyakan kebenaran informasi ini.

Warga berharap jika memang benar informasi ini sudah menyebar di Timika, pemerintah daerah diminta tidak menyembunyikan atau lamban dalam menyampaikan informasi tersebut.

"Kita sudah capeh lawan covid, sekarang muncul lagi varian delta. Jika benar sudah ada di Timika, jangan didiamkan. Virus yang menyebabkan covid ini sangat rawan sehinga informasinya jangan ditutup-tutupi ke masyarakat," ungkap salah satu warga yang menelpon redaksi BM, berapa hari lalu.

Ia bahkan mendegar isu bahwa varian delta telah masuk Timika melalui seorang pekerja yang kemudian menetap di salah satu penginapan di Timika.

"Isu yang sampai ke kami seperti itu. Kami hanya waspada tapi tidak mau percaya kebenarannya karena yang bisa tentukan itu ada atau tidak hanya dari Satgas Covid. Makanya kami minta pemda terbuka supaya tidak ada kepanikan seperti dulu lagi," jelasnya.

Menanggapi adanya informasi ini, Direktur RSUD Mimika, dr Anton Pasulu kepada BM mengatakan guna memastikan varian baru Covid-19 di Mimka, pihaknya akan mengirimkan sejumlah sample ke luar daerah.

RSUD Mimika berencana akan mengirimkan sebanyak 48 sampel ke Lembaga Eijkman di Sulianti Suroso Jakarta.

"Kami belum pernah melakukan pemeriksaan varian baru. Kami saat ini sedang mempersiapkan spesimennya, mudah-mudahan dalam satu sampai dua minggu kami akan kirim sampelnya ke Lembaga Eijkman di Jakarta," tutur Direktur RSUD Mimika, dr Antonius Pasulu, di Hotel Grand Mozza, Rabu (7/7) kemarin.

Anton mengatakan, lembaga tersebut adalah lembaga yang saat ini bisa menentukan atau mendeteksi virus varian Delta.

Ia pun menegaskan bahwa selama ini belum ada pasien dengan virus varian Delta dan belum ada penyampaian secara resmi ke publik. Hal ini karena belum adanya hasil yang menyatakan bahwa varian Delta tersebut sudah ada.

"Kami akan kirim 48 spesimen dan kami sudah berkoordinasi dengan lembaga Eijkman karena untuk pengiriman sampel itu ada standarnya. Dari sana yang akan mengirimkan ke sini dulu," tutur Anton.

Dikatakan, setelah sample dikirimkan, butuh waktu antara 3-5 hqri baru mendapatkan hasil. Pengiriman spesimen ini juga ada standar yang harus dijaga, salah satu suhunya.

"Nanti setelah itu diperiksa selama tiga sampai lima hari dan kemudian mereka akan kirim sampelnya,”jelasnya.

Anton mengakui, pengiriman ini dilakukan karena Timika belum memiliki mesin pemeriksaan covid-19 varian Delta sehingga harus mengirim sampel ke Jakarta.

"Memang untuk kriterianya tetap ada. Makanya untuk saat ini, baru 48 sampel memenuhi kriteria yang kami kirim dan tidak menutup kemungkinan bisa saja bertambah,”ungkapnya.

dr Anton juga mengingatkan masyarakat untuk tidak terpengaruh terhadap sejumlah isu yang beredar. Ia mengatakan kunci utama agar selalu terhindar dari penyebaran Covid-19 adalah memakai masker, menjaga jarak dan rutin mencuci tangan.

"Sejauh kita setia melaksanakan protokol kesehatan ini, kita akan selalu terlindungi. Di musim pandemi ini, kita semua punya tugas yang sama yakni menjaga diri sendiri dan ikut menjaga orang lain," terangnya. (Shanty)

Satu Pasien Covid-19 dengan Komorbid Meninggal Dunia

Direktur RSUD dr Anton Pasulu menggunakan baju hazmat usai mengunjungi pasien covid

MIMIKA, BM

Satu dari tiga pasien covid-19 yang kritis di RSUD Mimika dilaporkan meninggal dunia tadi pagi, Kamis (8/7) sekitar pukul 07.00 WIT.

Pasien berjenis kelamin perempuan berusia 58 tahun ini menghembuskan nafas terakhir setelah lima hari dirawat di RSUD Mimika.

Direktur RSUD Mimika, dr. Anton Pasulu saat dikonfirmasi di Kantor DPRD Mimika, Kamis (8/7) mengatakan pasien covid-19 yang meninggal ini juga menderita penyakit komorbid yakni diabetes melitus dan juga hipertensi.

"Ia tadi pagi ada yang meninggal satu orang di RSUD. Sudah positif covid-19 dan memiliki komorbid,” tutur Anton.

Anton mengatakan, spesimen pasien ini sementara dalam proses pengiriman ke Jakarta untuk diperiksa apakah ada indikasi dengan virus varian Delta atau tidak.

Diketahui, saat ini ada 21 pasien covid-19 yang sedang dirawat di RSUD Mimika, 2 diantaranya kritis dan sedang dipasangi ventilator, 5 diantaranya gejala berat. Sementara ada 5 pasien yang sedang menunggu hasil.

"Jumlah kasus aktif saat ini sebanyak 694 kasus dan yang meninggal 59 orang," ungkapnya. (Shanty)

Top