Kasus Malaria di Mimika Tempati Posisi Tertinggi di Papua Tengah dan Kedua di Indonesi

Sekretaris Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Papua Tengah, Yenice Derek

 

MIMIKA, BM

Kabupaten Mimika adalah daerah dengan jumlah kasus malaria tertinggi di Provinsi Papua Tengah dan menempati posisi kedua di Indonesia setelah Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.

Sekretaris Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Papua Tengah, Yenice Derek mengatakan, dari delapan Kabupaten, angka kesakitan malaria tertinggi ada di Kabupaten Mimika. Hitungan secara nasional itu harus 1/1.000, artinya dalam 1.000 orang cuman boleh 1 orang yang malaria.

"Tetapi di Mimika, dari 1.000 orang yang terkena malaria sebanyak 500 orang, inilah hitungan yang kami dapatkan,” kata Yenice.

Dengan tingginya kasus malaria di Mimika maka Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Papua Tengah terus gencar membekali petugas Kesehetan Lingkungan (Kesling) yang ada di 26 Puskesmas di Mimika.

“Jadi kita berikan pemahaman bagimana penanganan saat mereka di lapangan, pengetahuan tentang dasar-dasar entomologi,” ujarnya.

Menurutnya, penyebab malaria itu dikarenakan nyamuk anopheles khususnya anopheles betina, sehingga diberikan juga ilmu tentang mengidentifikasi nyamuk, kemudian bagaimana diajarkan metode surveilans kepada tenaga Kesling dari 26 Puskesmas ini.

“Bukan hanya materi yang kita berikan, namun juga akan kita berikan stimulasi dilapangan,” tuturnya.

Saat ditanya terkait pelaporan kasus dari Dinkes Mimika, Yenice menjelaskan untuk pelaporan kasus, Dinkes Mimika sangat lancar dalam pemberian laporan. Namun, tingkat malaria yang tinggi ini disebabkan karena daerah Mimika memang cukup kompleks.

“Tingginya kasus malaria di Mimika ini, karena curah hujan yang tinggi, kemudian daerah Mimika kebanyakan rawa, dimana tempat ini yang sangat disenangi oleh nyamuk. Jadi, memang masyarakat yang harus lebih memperhatikan lingkungan,” pungkasnya. (Shanty Sang)

Top