Satu Kasus Polio Tipe 1 Ditemukan di Kampung Jimbi, SP3

Kepala Dinas Kesehatan Mimika Reynold Ubra.

MIMIKA, BM

Satu kasus polio tipe 1 ditemukan di Kampung Jimbi, distrik Kuala Kencana, Mimika, Papua Tengah.

Hal ini bermula dari seorang anak di kampung tersebut yang berusai 11 tahun pada tanggal 14 Januari 2024 datang di Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM), tetapi penderita mulai sakit pada tanggal 10 Desember 2024.

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mimika, Reynold Ubra kepada BeritaMimika melalui saluran telepon, Jumat (16/2/2024).

Dinas Kesehatan kemudian merespon dengan melihat gejala yang dialami oleh anak tersebut yakni lumpuh layu mendadak disertai demam.

Dinkes kemudian mengambil sampel feses (tinja-red) untuk dikirim ke laboratorium di Surabaya dan setelah di screening dinyatakan polio tipe 1.

“Hasil laboratorium pemeriksaan sequencing itu dinyatakan diskordan, jadi pada saat hasil screening positif tapi sequencing RNA virus itu tidak ditemukan, sehigga dinyatakan belum sebagai kejadian luar biasa (KLB),” katanya.

Kadinkes Reynold menyatakan cakupan imunisasi polio di Kampung Jimbi sudah diatas 95 persen.

“Jadi anak tidak diimunisasi, tinggal di lingkungan kotor, dengan perilaku masyarakat sekitar buang air sembarangan bisa kena polio. Ya, kami sedang menunggu hasil pemeriksaan feses yang sudah diambil sebanyak 33 dan survey dilakukan pada 200 rumah tangga, wilayah yang punya riwayat kontak dengan pasien dan semoga hasilnya negatif,” ungkanpnya.

Lanjutnya, pihaknya pada minggu lalu telah melakukan survey komoditas masyarakat termasuk survey kesehatan lingkungan.

“Kami melakukan cara melihat kebiasaan masyarakat apakah buang air besar sembarangan, ditularkan dari kotoran manusia ke manusia, karena kalau buang air besar sembarangan di sungai, orang mandi cuci di sungai ya anak-anak dibawah lima tahun belum imunisasi polio bisa kena,” ucapnya.

Ia menghimbau kepada masyarakat agar anak-anak mendapatkan imunisasi polio, kemudian menjaga kebersihan lingkungan terutama tidak buang air besar sembarangan.

Pada survey perilaku menunjukkan bahwa perilaku buang air besar sembarangan di wilayah tersebut masih tinggi.

“Jika satu kasus lagi kami temukan maka kami akan melakukan sub pekan imunisasi (sub-PIN) polio di wilayah resiko. Bahkan wilayah-wilayah yang punya hubungan dengan kasus itu kita akan dilakukan sub-PIN polio. Kami sudah mempersiapkan sejak minggu lalu baik berapa jumlah sasaran, jumlah vaksin hingga pos-pos vaksinasi,” jelasnya.

Ia menambahkan Dinkes Mimika sejak minggu lalu bersama tim penyelidikan epidemilogi sudah turun untuk melakukan survey komunitas dan lingkungan. Hari ini juga, sudah menyampaikan kepada Bupati Mimika Eltinus Omaleng melalui Pj. Sekda Mimika Ida Wahyuni dan sudah direspon untuk dibuat surat edaran.

“Tenaga kesehatan tidak bisa bekerja sendiri, kepala kampung, lurah sudah harus mendorong peningkatan cakupan imunisasi di wilayah kampung dan menjaga lingkungan terutama tidak buang air besar sembarangan,” harapnya. (Elfrida Sijabat/Shanty Sang)

Top