Hukum & Kriminal

Aksi Masyarakat Tembagapura di Gorong-Gorong Karena Hal Ini

Kepolisian Mimika saat bertemu dengan masyarakat yang sempat melakukan aksi keributan di Gorong-gorong

MIMIKA, BM

Akibat tidak adanya kepastian dari manajemen PT Freeport Indonesia dalam menyiapkan bus, sejumlah masyarakat yang tinggal di Distrik Tembagapura melakukan keributan di terminal Gorong-gorong Mile 27, Selasa (21/12).

Tidak hanya itu, aksi protes warga yang disertai pelemparan itu akibat kekecewaan mereka terhadap manajemen PT Freeport Indonesia.

Pasalnya, warga sebelumnya telah menyurati pihak manejemen PTFI agar bisa memfasilitasi bus bagi masyarakat dari Kampung Kimbeli, Waa-Banti hingga Opitawak yang ingin kembali ke kampung halaman untuk merayakan Natal dan tahun baru.

“Mereka sempat buat keributan dan pelemparan, makanya kita dari kepolisian datang untuk mengamankan dan memfasilitasi masyarakat dengan manajemen agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” kata Kabag Ops Polres Mimika AKP Dionisius di terminal Gorong-gorong.

Katanya, Polsek Mimika Baru tengah membantu melakukan koordinasi kepada pihak manajemen PTFI.

"Kepolisian berupaya melakukan koordinasi bersama manajemen bagaimana supaya warga ini bisa pulang ke kampungnya masing-masing. Memang mereka juga sudah surati ke pihak manejemen sebulan lalu, namun mengingat manajemen PTFI juga punyai aturannya," tandas Dion.

Hanya saja Dion juga menyesalkan karena seharusnya dalam menyampaikan aspirasi dan pendapat tidak harus dalam keadaan mabuk apalagi melakukan pelemparan.

"Tadi kita lihat rata-rata ada yang dalam kondisi mabuk, sehingga kita sampaikan dan ingatkan kepada orang yang dituakan di masing-masing kampung agar bisa jaga masyarakatnya. Penyampaian kami mereka terima dengan baik," ungkap Dion.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang diterima media ini, setelah adanya koordinasi yang baik, warga Tembagapura sudah terlayani ke tempat mereka.

Pihak manajemen PTFU telah memfasilitasi 5 bus dan mengantar mereka ke Tembagapura. Situasi kini telah kondusif. (Ignas)

Panglima Andika Tinjau Lokasi Kogabwilham III Dan Lakukan Pertemuan Internal


Panglima TNI, Jenderal TNI Andika terlihat begitu low profile saat tiba di Rimba Papua Hotel

MIMIKA, BM

Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa untuk pertama kalinya melakukan kunjungan kerja di Papua khususnya Timika Rabu (22/12) dengan melakukan peninjauan lokasi Markas Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III yang akan dibangun di Jalan Poros SP 5, Distrik Iwaka.

Selain melakukan peninjauan dilokasi yang akan dibangun Markas Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, Panglima TNI Andika Perkasa juga melakukan pertemuan internal dengan seluruh komandan satuan TNI tugas yang ada di Timika.

Dalam kunjungan kerja perdana tersebut, Panglima TNI didampingi sang istri beserta rombongan disambut oleh Pang Kogabwilham III, Pangdam XVII Cenderawasih serta komandan-komandan satuan TNI yang ada di Timika.

Selain itu dalam kunker tersebut,Ketua Umum Dharma Pertiwi yang adalah istri Panglima TNI bernama Ny Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati menyempatkan untuk melaksanakan bakti sosial di Yayasan Cinta Bella.

Kedatangan Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa ini menggunakan pesawat TNI AU. Dan selama kunker berjalan mendapat pengawalan ketat oleh anggota TNI dan Polri. (Ignas)

Akibat Perbuatannya, Oknum Ustaz Dinonaktifkan Sebagai Tokoh Agama


Sejumlah tokoh agama dan organisasi masyarakat islam di Mimika berfoto bersama usai menyatakan pernyataan sikap

MIMIKA, BM

Diduga berbuat asusila terhadap seorang perempuan yang merupakan anak angkatnya, seorang oknum ustaz berinisial S yang juga sebagai Kepala Sekolah disalah satu sekolah yang ada di Timika resmi dinonaktifkan sebagai tokoh agama di Kabupaten Mimika.

Statusnya dinonaktifkan melalui pernyataan bersama tokoh dan organisasi masyarakat islam di Kabupaten Mimika di Masjid Ar. Rahman di Jalan Kartini.

Mereka sepakat menyerahkan kasus ini ke aparat penegak hukum dan diharapkam semua umat islam menghormati proses hukum yang sudah berjalan.

"Kami turut berdukacita kepada korban pencabulan atas apa yang dialaminya," ungkap Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Mimika H. Muh Amin melalui Sekretaris Mui Mimika, Abdul Syakir.

Untuk diketahui kasus ini bisa terkuak ketika ada chat mesum dari terduga pelaku yang masuk ke WhatsApp korban, yang mana diketahui WhatsApp milik korban itu terkonek dengan labtob milik suaminya.

Kemudian membuat suami korban yang melihat itu langsung melakukan langkah-langkah hukum dengan melaporkan terduga pelaku ke pihak yang berwajib.

Terduga pelaku saat ini sudah diamankan di Polres Mimika sejak Minggu (kemarin-red). Selain itu juga diketahui Senin (13/12) pagi Satreskrim Polres Mimika juga tengah memeriksa empat orang yang diduga juga menjadi korban.

Sebelumnya, Kapolres Mimika, AKBP I Gusti Gde Era Adhinata saat dimintai keterangan Senin (13/12) membenarkan adanya kasus tersebut.

"Intinya ada dan sudah kita amankan pelakunya. Kita sementara lagi proses penyelidikan dan pemeriksaan di reskrim. Sekitar ada 4 korban baru yang lagi dalam pemeriksaan," ungkapnya.

Kata Kapolres, selain melakukan pemeriksaan juga akan kumpulkan barang bukti lainnya seperti CCTV kamar mandi sekolah.

"Sekarang kita masih mengumpulkan barang bukti dan itu berurusan di Satreskrim,"ujar Era. (Ignas)

Top