Hukum & Kriminal

5 Unit Bangunan PT Unggul Dibakar OTK di Puncak Papua Tengah

Api melahap bangunan bekas mess karyawan PT Unggul di Jalan Pancoran, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Jumat (28/4/2023). (Istimewa)

MIMIKA, BM

Sebanyak lima unit bangunan yang berada di Jalan Pancoran, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, diduga telah dibakar oleh orang tak dikenal (OTK) pada Jumat (28/4/2023).

Informasi yang dihimpun beritamimika.com, peristiwa ludesnya bangunan bekas mess karyawan PT Unggul itu terjadi pada sore hari sekitar pukul 15.10 waktu setempat.

Polda Papua melalui Kepala Bidang Humas, Benny Ady Prabowo, S.H., S.I.K., M.Kom., saat dikonfirmasi membenarkan perihal peristiwa tersebut.

Disampaikan bahwa sesaat sebelum kejadian, seorang saksi atas nama Abius Kogoya, yang juga selaku pemilik tanah yang disewakan kepada PT Unggul, sedang beristirahat di sebuah honai laki-laki yang berada di sekitar situ.

“Tiba-tiba saksi mendengar teriakan dari ibu-ibu. Kemudian dia melihat bahwa api sudah menyebar ke beberapa bangunan tersebut," jelas Benny.

Melihat api semakin menjalar, lanjut Kabid Humas, saksi Abius pun panik dan mulai mengungsikan keluarganya ke honai untuk menghindari kobaran api yang kian membesar.

Benny mengatakan, ketika mendapati laporan kebakaran tersebut, personel Polsek Ilaga langsung berangkat ke lokasi kejadian.

"Personel Polsek Ilaga langsung bergerak menuju lokasi guna mengamankan TKP serta mengumpulkan bukti-bukti dan meminta keterangan saksi," kata Benny.

Di samping itu, Kapolres Puncak Kompol I Nyoman Punia, S. Sos mengungkapkan, tidak ada korban jiwa akibat insiden tersebut.

Pihaknya menduga bahwa bangunan tersebut dibakar oleh OTK. Pasalnya bangunan-bangunan itu sudah lama tidak lagi ditempati oleh karyawan PT Unggul atau sudah kosong.

“Saat ini, masih dilakukan pendalaman oleh personel di lapangan guna mengungkap pelaku dan motif di balik pembakaran tersebut,” ujar Kompol Nyoman.

Sementara, informasi yang diterima beritamimika.com, kerugian materil dalam peristiwa ini ditaksir mencapai Rp700 juta. (Endy Langobelen) 

Negosiasi Berlarut-larut, Polda Papua Siapkan Penegakan Hukum dalam Penyelamatan Pilot Susi Air

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri

MIMIKA, BM

Operasi penyelamatan pilot Susi Air, yang sejak 8 Februari 2023 disandera oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya di wilayah Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, hingga kini belum juga berhasil.

Upaya negosiasi yang telah dilakukan oleh pemerintah setempat beserta para tokoh pun tampaknya belum menemukan titik terang.

Dengan melihat pendekatan negosiasi yang terkesan berlarut-larut dan tidak membuahkan hasil ini, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri akhirnya mengambil langkah tegas dengan menerapkan penegakan hukum.

"Waktu untuk melakukan negosiasi kan sudah berjalan cukup lama. Ini sudah memakan waktu kurang lebih dua bulan, bahkan hampir tiga bulan, tentunya Polri akan mengambil langkah-langkah tegas," ujar Kapolda saat ditemui wartawan di Timika, Minggu (30/4/2023).

"Jadi di samping negosiasi, langkah-langkah penegakan hukum pun akan dilakukan secara tegas dan terukur untuk bisa mendapatkan hasil maksimal," imbuhnya.

Irjen Pol Mathius menegaskan bahwa penerapan penegakan hukum ini bakal menyasar kepada setiap orang yang mendukung aksi kejahatan kelompok Egianus Kogoya.

"Kami akan menyasar kepada semua, siapa pun, baik masyarakat maupun para pejabat yang ada di dalam instansi pemerintah. Yang mendukung aktivitas kegiatan egianus tentunya akan kita tegakan hukumnya," tegas dia.

"Yang sudah ditangkap oleh Satgas Damai Cartenz, kita lakukan proses hukum dan sudah disampaikan ada beberapa pejabat yang terlibat selama ini membiayai mereka. Ini juga akan kita tegakan hukumnya," ungkap Mathius.

Lebih lanjut Mathius juga menyampaikan bahwa sampai dengan saat ini, lokasi keberadaan pilot masih dalam pengawasan Satgas Damai Cartenz.

"Tentunya (lokasi pilot) masih dalam pengawasan tim Damai Cartenz, tapi itu merupakan bagian daripada Satgas Operasi. Tidak boleh kita buka di luar," tandasnya.

Di samping itu, perihal senjata milik KKB yang semakin ke sini terlihat kian canggih, disampaikan Kapolda bahwa hampir semua senjata tersebut merupakan hasil perampasan.

"Untuk sementara bisa saya katakan hampir 90 persen sampai 96 persen senjata-senjata itu didapat dari perampasan. Jadi, kalau untuk pembelian di luar itu kemungkinannya agak kecil," jelas dia.

"Sehingga ini juga menjadi konsen kita untuk bagaimana menyiapkan langkah-langkah penegakan hukum itu. Jangan sampai nanti menyasar kepada aparat juga. Kita akan menzerokan kejadian yang menimpa kepada anggota baik TNI maupun Polri," pungkasnya. (Endy Langobelen) 

Polisi Imbau Warga Agar Pastikan Rumah Aman Sebelum Pergi Mudik

Kapolsek Mimika Baru, Kompol Saidah Hobrouw.

MIMIKA, BM

Kapolsek Mimika Baru, Kompol Saidah Hobrouw
mengimbau masyarakat untuk memeriksa beberapa hal sebelum pergi mudik, khususya rumah yang akan ditinggalkan untuk sementara waktu.

"Pertama pastikan aman saat tinggalkan rumah, yang tidak perlu bisa dimatikan, dan kalau bisa titipkan juga di tetangga. Ini antisipasi jangan sampai terjadi adanya hal-hal yang tidak kita inginkan," ujar Kapolsek, Jumat (14/04/2023).

Menurut Kapolsek bahwa hal ini perlu dilakukan oleh setiap masyarakat yang hendak berlebaran ke luar kota Timika.

"Karena jelang hari raya kebanyakan masyarakat punya rencana untuk pulang kampung," ujarnya.


Disampaikan juga bahwa selain itu harus berkomunikasi dengan pos peka yang ada masing-masing lingkungan.


"Karena adanya pos peka juga sangat membantu keamanan di masing-masing lingkungan," kata Kapolsek. (Ignasius Istanto)

Top