Hukum & Kriminal

P2TP2A Mimika Terus Dampingi Korban Pemerkosaan oleh Ayah Tiri

Maria Rettob, Kadis DP3AP2KB Mimika

MIMIKA, BM

Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Mimika akan terus mendampingi korban kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh ayah tiri di Timika.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Mimika, Maria Rettob saat diwawancarai di Kantor DPRD, Rabu (9/9) mengatakan, sejak kasus tersebut dilaporkan ke pihak kepolisian pihaknya langsung melakukan penjemputan.

"Kami bahkan menjemput korban dan mengantarnya untuk melakukan visum di RSUD Mimika," kata Kadis DP3AP2KB Mimika.

Maria mengatakan, dalam proses visum, pemeriksaan hingga kebutuhan obat oleh korban, semua pembiayaannya juga ditanggung oleh DP3AP2KB.

Maria menjelaskan, setelah dilakukan visum di RSUD, korban kemudian dikembalikan ke rumah keluarga dari ibu kandungnya.

"Saat ini kondisi psikis korban memang terguncang, apalagi dalam kondisi tengah hamil memasuki usia delapan bulan. Parahnya, korban diancam makanya dia tidak bisa apa-apa, tidak bisa bicara dan dia menerima saja perlakuan ayah tirinya kepada dia," tutur Maria.

Maria mengatakan pihaknya akan terus melakukan pendampingan terhadap korban hingga proses persalinan dan juga mendampingi penyelesaian kasus di pihak kepolisian. (Shanty)

Polisi Akui Kesulitan Ungkap Pelaku Pembobol Kantor Pos Ranting Timika

Polisi saat melakukan olah TKP di Kantor Pos Ranting Timika

MIMIKA, BM

Kapolsek Mimika Baru, Kompol Saraju melalui Kanit Reskrim Polsek Mimika Baru, Ipda Yongki Rumte, Kamis (10/9) mengatakan pihaknya kesulitan mengungkap pelaku pembobolan di Kantor Pos ranting Timika yang berada di Jalan Budi Utomo.

Hal ini karena polisi belum menemukan adanya saksi yang dapat menguatkan pemeriksaan dalam penelusuran kasus ini.

Ipda Yongki Rumte, mengatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap pegawai yang membuat laporan termasuk warga setempat yang sempat melihat para pelaku namun belum ada perkembangan berarti.

"Kami sudah periksa pegawai kantor Pos dan satu warga yang sebelum kejadian sempat melihat ada empat orang dengan dua motor di sekitar TKP, tapi dia tidak mengenal secara pasti karena keempatnya itu memakai helm tertutup dan pakaian lengan panjang," ungkapnya.

Selain tidak ada saksi yang menguatkan, kata Rumte satu kendala lainnya adalah kantor Pos Ranting Budi Utomo juga tidak memiliki CCTV.

"Jadi kami dari kepolisian mengimbau agar setiap kantor harus memiliki CCTV, karena tidak menutup kemungkinan terjadi hal yang sama. Maling itupun bisa jadi orang kantor sendiri", ujarnya.

Pada Kamis (3/9) dini hari, kantor Pos Ranting Timika yang berada di Jalan Budi Utomo, dibobol kawanan maling.

Akibatnya, mereka mengalami kerugian berupa uang tunai senilai Rp2 juta dan sejumlah materai senilai Rp18 juta. (Ignas)

AM Ditemukan Tergeletak di Pinggir Jalan Dalam Kondisi Sudah Tidak Bernyawa


AM saat akan dibawah menuju RSUD oleh Polsek Mimika Baru

MIMIKA, BM

Seorang pria berinisial AM berumur kurang lebih 52 tahun beralamat di Jalan Jayanti dekat TK Bhayangkara ditemukan tergeletak dipinggir jalan, tepatnya depan Kantor Telkom Rabu (9/9).

Posisi AM saat ditemukan tergeletak dalam posisi tengkurap dengan mengenakan baju berwarna biru bis hijau dan celana berwarna merah bis biru.

Sebelum tergeletak di lokasi kejadian, AM diketahui berjalan dalam kondisi gemetar dari arah lampu merah Bank Papua.

Sandro, anak AM mendengarkan kabar ayahnya jatuh dan tergeletak di pinggir jalan dan sudah meninggal setelah mendapatkan informasi dari tetangganya.

"Karena mereka kenal baik dengan saya punya bapak, sehingga mereka datang kasih tahu dan saya langsung kesana untuk cek. Setelah itu sama-sama dengan polisi kami evakuasi bapak ke RSUD Mimika," tuturnya.

Kata Sandro, ayahnya mengalami sakit struk dan sejak Selasa (8/9) pergi dari rumah. Ia sempat dicari keluarganya.

"Saya tadi malam juga tidak ada di rumah tapi sempat cari juga. Saya juga tidak tahu bapak tadi malam pulang atau tidak. Semua keluarga sudah tahu informasi kalau bapak sudah meninggal," ungkapnya.

Sementara itu Kapolres Mimika melalui Kasat Shabara Polres Mimika, AKP Rosman Latukonsina yang mengawal jenazah AG dari TKP menuju Kamar Jenazah RSUD Mimika, mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan informasi ada orang tergeletak dipinggir jalan pertama kali melalui radio sekitar pukul 14.50 wit.

"Jadi kami langsung ke TKP dipimpin kapolsek Mimika Baru untuk mengamankan dan langsung lakukan olah TKP oleh tim Investigasi Polres Mimika," ujarnya.

Kata Kasat Shabara, dari keterangan salah satu warga, AM tergeletak dipinggir jalan pertama kali ditemukan oleh warga yang sedang melintasi di sekitar lokasi kejadian.

"Kebetulan pada saat di TKP anaknya AM beserta keluarganya sudah datang dan melihat untuk memastikan apakah betul ini keluarga mereka atau tidak. Dan ternyata betul, sehingga jenazah AM langsung dibawah ke RSUD Mimika," kata Rosman. (Ignas)

Top