Polres Lakukan Pemeriksaan Tambahan Terhadap Dua Anggota TNI Terkait Kasus Mutilasi

Kapolres Mimika AKBP I Gede Putra saat menyampaikan konfetensi pers di RSUD Mimika, Kamis (1/9/2022) malam

MIMIKA, BM

Polres Mimika hari ini, Jumat (2/9/2022) melakukan pemeriksaan terhadap dua orang oknum TNI yang diduga ada keterlibatan dalam kasus ini.

"Silahkan nanti teman-teman (pers) lakukan komunikasi dengan Subdenpom. Kapasitas kami memeriksa yang bersangkutan sebagai saksi terhadap empat warga masyarakat sipil yang kami tangani kasusnya," ungkap Kapolres Mimika AKBP I Gede Putra.

Terkait dengan satu tersangka (R) yang hingga kini belum ditemukan, Polres Mimika dibackup Polda Papua masih terus melakukan pengejaran terhadap pelaku.

"Kami mohon doanya dan mohon informasinya kalau memang ada informasi yang berkaitan dengan pelaku disekitar tempat tinggal dari kita semua, mohon segera di informasikan ke kami," ungkapnya.

Terkait pelaku tersebut, menurut Kapolres Mimika pihaknya juga telah mendatangi rumah dan keluarga pelaku.

"Kita sudah lakukan pendekatan dengan istri dan keluarga agar pelaku segera menyerahkan diri kepada pihak kepolisian," ungkapnya.

Kapolres juga menjelaskan bahwa Polres Mimika hanya melakukan pemeriksaan terhadap 4 warga sipil yang terlibat. Sejauh ini belum ada dugaan pelaku lain (sipil) yang terlibat.

Kepada media, ia juga memyampaikan informasi yang didapatkan dari empat pelaku tersebut yang terlibat dalam kasus mutilasi yang terjadi pada 22 Agustus lalu.

"Informasi dari pelaku, jadi untuk organ-organ ini dibagi dalam enam karung. Badan satu karung, satu lainya berisi kepala kemudian satu karung lagi diisi potongan kaki. jadi Totalnya ada enam karung," ungkapnya.

"Kita baru ketemu empat karung berisi potongan badan. Dua karung yang belum ketemu adalah potongan kepala dengan kaki," ungkapnya.

Hingga saat ini proses pencarian masih dilakukan dengan melibatkan warga sekitar di sungai arwana untuk bersama membantu pencarian potongan-potongan tubuh korban yang belum ditemukan.

"Aktifitas kami termasuk dari Satpol Air termasuk Basarnas akan terus berupaya untuk bisa mendapatkan potongan potongan tubuh yang belum butuh buka sampai saat ini," ujarnya. (Ronald Renwarin)

Top