Bupati Nduga : Kalau Boleh, Para Pelaku Mutilasi Masyarakat Kami Harus Dihukum Mati


Bupati Kabupaten Nduga, Namia Gwijangge didampingi anggota DPRD dan pimpinan OPD saat melakukan konferensi pers di Hotel Cartenz, Kamis (1/9/2022)

MIMIKA, BM

Bupati Kabupaten Nduga didampingi sejumlah pimpinan OPD dan anggota DPRD Nduga mengecam dan mengutuk aksi kejahatan luar biasa yang dilakukan beberapa oknum TNI terhadap 4 warganya di Timika pada 2 Agustus 2022.

Bupati Nduga, Namia Gwijangge kepada media di Hotel Cartenz Timika, Kamis (1/9/2022) mengatakan bahwa apa yang mereka lakukan merupakan perbuatan paling keji yang pernah dilakukan oleh oknum aparat TNI.

"Mewakili pemerintah dan masyarakat Nduga, saya meminta dengan tegas, agar para pelaku dan oknum yang terlibat dalam pembunuhan ini diproses secara hukum dengan seberat-beratnya sesuai dengan aturan KUHP hukum yang berlaku di Indonesia," tegasnya.

"Ini merupakan perbuatan yang sangat sadis dan sangat luar biasa yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab," lanjutnya.

Kepada media, bupati mengatakan bahwa Pemda Nduga mengetahui adanya kabar bawah keempat warganya di Mimika dibunuh, dimutilasi dan dibuang di sungai pada tangggal 26 Agustus lalu.

"Sejak tanggal 26-31 kami telah berusaha dengan berbagai kekuatan dan sumber daya yang ada di Mimika untuk mencari korban. Namun hasil pencarian hanya menemukan badan dari empat korban ini sementara kepala, tangan dan kaki tidak ada. Ini satu peristiwa yang tidak pernah terjadi di Indonesia, Papua maupun Nduga," ungkapnya.

Mewakili masyarakat Kabupaten Nduga, ia menyampaikan permohonan khusus kepada Kapolres dan Dandim Mimika, Kapolda Papua dan Pangdam serta Kapolri dan Panglima TNI agar memberikan perhatian lebih terhadap kasus ini.

"Pembunuhan ini merupakan pembunuhan yang sangat tidak manusiawi dan tidak sesuai dengan perikemanusiaan. Kalau boleh para pelaku harus dihukum mati sesuai dengan perbuatan mereka karena mereka telah melakukan pembunuhan secara terencana, terstruktur dan sangat sistematis," tegasnya.

Ia juga meminta agar proses ini dilakukan secara transparan kepada publik agar dapat diketahui oleh semua pihak, khususnya keluarga korban dan masyarakat Nduga hingga pada putusan akhir pengadilan nanti.

"Kami berharap kejadian seperti ini jangan lagi terjadi terhadap masyarakat kami baik di Nduga, Mimika maupu dimana saja. Sudah cukup karena pembunuhan sudah sering terjadi namun yang ini sangat luar biasa," kecamnya.

Bupati Nduga Namia Gwijangge juga mengatakan bahwa Presiden Jokowi telah meminta agar para pelaku ditindak seberat-beratnya sesuai dengan hukum yang berlaku. Selain itu, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa juga telah mengultimatium bahwa kasus ini akan diusut hingga ke akar-akarnya.

"Kalau ini sudah menjadi perintah orang nomor 1 di negara ini maka itu harus dilaksanakan. Perintah panglima TNI juga demikian. Mereka adalah pemimpin negara ini. Dengan demikian proses ini harus dituntaskan sampai para pelaku dihukum karena ini pembunuhan berencana. Jadi pada prinsipnya kami sangat mendukung perintah bapak Presiden Jokowi dan perintah Panglima TNI," ungkapnya.

Kepad pers, Bupati Nduga mengatakan ia bersama masyarakat Nduga dan masyarakat Papua pun secara nasional akan terus mengikuti dan memantau jalanya proses hukum kasus pembantaian ini.

"Nanti dalam pelaksanannya apakah sesuai dengan peritah presiden dan panglima TNI atau tidak, kami akan terus pantau bersama seluruh masyarakat dan lembaga masyarakat terkait perkembangan kasus ini," ujarnya.

Bupati Nduga Namia Gwijangge pada kesempatan ini juga meminta kepada masyarakatnya baik di Nduga maupun di Mimika dan secara umum di Papua untuk menahan diri, tidak terprovokasi dan tetap menjaga keamanan bersama.

Menurutnya masalah seperti ini sangat rawan memimbulkan persoapan baru yang tidak diinginkan sehingga semua masyarakat suku Nduga harus menahan diri, menjaga kedamaian bersama dan menyerahkan sepenuhnya proses ini kepada pihak berwajib.

"Agar jangan menimbulkan hal lain maka saya bersama DPRD langsung datang ke Timika dan ikut terjun langsung ke tempat pencarian jenazah. Kita lakukan seperti itu supaya masyarakat Nduga tidak boleh bikin gerakan atau ada rencana lain untuk saling membalas kepada yang lain," ujarnya.

"Ini merupakan satu kasus kejahatan murni sehingga saya menghimbau kepada masyarakat suku Nduga yang tinggal di Mimika, Nduga dan dimana saja agar tidak boleh saling memprovokasi dan menghasut satu dan lainnya lalu ambil tindakan yang nanti merugikan kita sendiri. Sambil menunggu proses hukum ini, tetap berkatifitas seperti biasa dan jaga selalu kemanan bersama," harapnya. (Ronald Renwarin)

Top