Tingkatkan Kompetensi Public Speaking, Pengurus TP-PKK Kabupaten dan Distrik Mimika Ikut Pelatihan MC
Suasana kegiatan yang dilangsungkan di Hotel Lawamena, Rabu (23/11/2022)
MIMIKA, BM
Dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh Tim Penggerak dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Mimika diperlukan seorang MC untuk memandu acara baik formal maupun non formal.
Dan ternyata untuk menjadi seorang Master of Ceremony (MC) tidaklah instan, perlu pelatihan dan usaha.
Guna meningkatkan kompetensi para pengurus, TP-PKK Mimika menggelar Pelatihan Master of Ceremony yang dilaksanakan di Hotel Lawamena Rabu (23/11/2022).
Kegiatan dibuka oleh Ketua TP-PKK Mimika Ny. Kalina Omaleng yang diwakili oleh Wakil Ketua I Ny. Suzy Herawaty Rettob ditandai dengan pemukulan tifa.
Wakil Ketua I Ny. Suzy Herawaty Rettob mengatakan PKK merupakan lembaga kemasyarakatan dan mitra pemerintah baik di tingkat kabupaten, distrik, kelurahan dan kampung untuk dapat bersinergi secara optimal melakukan percepatan pencapaian visi dan misi PKK.
“Percepatan dilaksanakan melalui sekretariat dan masing-masing kelompok kerja (pokja) demi mencapai 10 program pokok baik di kabupaten, distrik, kelurahan dan kampung,” katanya.
Ia menambahkan dari program prioritas 10 program pokok tersebut, TP-PKK merasa sangat perlu untuk dilaksanakan pelatihan MC atau public speaking bagi pengurus PKK.
“Pelatihan ini bertujuan agar sumber daya pengurus PKK siap tampil dalam memandu acara pada setiap kegiatan. Pengurus PKK dapat menguasai teknik atau keterampilan dasar public speaking dan memahami teknik serta etiket dan protokol,” tuturnya.
Bertindak selaku nara sumber dalam kegiatan ini adalah Ny. Leentje Paiman yang juga merupakan Sekretaris Umum TP-PKK Mimika.
“Master of Ceremony termasuk dalam public speaking yang berarti berbicara didepan umum. Keberhasilan suatu acara ada di tangan MC sehingga harus yakin dan percaya diri,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa seorang MC harus dapat menempatkan diri dan membedakan rangkaian acara formal (resmi-red) maupun non formal.
Pada acara resmi harus berjalan sesuai dengan protokoler sehingga tidak boleh ada candaan. Sebaliknya, pada acara tidak resmi diperkenankan ada candaan untuk menghidupkan suasana.
“Seorang MC harus datang lebih dahulu dan bertanggungjawab terhadap acara. Percaya diri itu penting. Harus punya attitude yang baik untuk mau merangkul audience,” imbuhnya.
Dikatakan fatal bagi seorang MC jika gugup di panggung. Oleh karena itu, untuk mengembangkan diri sebaiknya membeli buku tentang public speaking sebagai referensi.
Ia juga menyarankan bagi pemula tidak ada salahnya menggunakan kertas dalam membawakan acara guna menguasai materi dan susunan acara, tapi usahakan untuk tidak menggunakan map. Selain itu, kenakan pakaian yang nyaman dan memperhatikan penampilan.
“Kalau mau menjadi seorang MC yang besar mulailah dari bawah sesuai aturan. Pandangan mata harus menatap audience itu artinya ibu mengajak audience, kepercayaan diri itulah yang harus ibu-ibu tanamkan,” tutupnya. (Elfrida Sijabat)