Foto bersama para peserta sosialisasi
MIMIKA, BM
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mimika menggelar sosialisasi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) rawan bencana khusus untuk wilayah di Mimika.
Kegiatan yang berlangsung di Bobaigo Keuskupan Timika dibuka secara resmi oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Mimika, Petrus Koten, Selasa (8/11/2022).
Petrus Koten dalam sambutannya mengatakan, menyosong visi penanggulangan bencana yakni masyarakat yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur yang merupakan goresan upaya antisipatif dalam menghadapi perubahan kondisi bumi dengan berbagai konsekuensi serius bagi keselamatan hidup segenap masyarakat.
Penanggulangan bencana merupakan ujung tombak dalam mewujudkan ketentraman dan kebahagiaan hidup bersama dalam semangat membangun ketangguhan bangsa terhadap ancaman dan risiko bencana yang dapat terjadi kapan saja di mana saja dan menimpa siapa saja.
"Upaya penanggulangan bencana yang dilakukan seyogyanya merupakan pelayanan prima oleh pemerintah bekerja sama dengan semua komponen masyarakat pada saat pra bencana," ujarnya.
Petrus mengatakan, saat bencana dan pasca bencana tingkat kerentanan yang tinggi akan berakibat pada peningkatan resiko bencana.
Dengan demikian maka harus memperhatikan penetapan kawasan strategis nasional dimana Kabupaten Mimika termasuk dalam konsentrasi pengembangan sumber daya alam dan teknologi.
"Maka kita patut ikut serta dalam menunjang pembangunan yang direncanakan agar dapat berjalan dengan baik tanpa menimbulkan risiko ancaman bencana yang baru. Oleh sebab itu penataan ruang dan lahan dapat memperhatikan isu pengurangan resiko bencana,"tutur Petrus.
Menurutnya, Integrasi mainstream pengurangan risiko bencana dalam perencanaan pembangunan daerah sangatlah penting dilakukan.
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran, pemahaman serta komitmen untuk bekerja sama secara sinergis dengan sumber daya yang dimiliki oleh setiap komponen untuk mewujudkan Kabupaten Mimika yang tangguh menghadapi bencana.
Menurutnya, sosialisasi ini sangat berdampak karena sesuai dengan yang digaungkan oleh Plt Bupati Mimika yakni ada tiga kata dalam bekerja bekelompok atau berorganisasi yaitu komunikasi, koordinasi dan kolaborasi.
"Plt Bupati sangat menekankan prinsip-prinsip ini dalam kita bekerja apalagi bekerja di dalam penanggulangan bencana. Maka sangat dibutuhkan komunikasi, koordinasi dan kolaborasi. Bagaimana mau tahu bencana di suatu tempat kalau komunikasi kita tidak ada, bagaimana mau bisa bekerja sama kalau kita tidak punya satu sikap koordinasi yang baik," jelasnya.
Sementara itu Ketua Panitia, Jainal dalam laporannya mengatakan bahwa suatu daerah tidak terlepas dari ancaman bencana baik itu bencana alam bencana non alam maupun bencana sosial. Macam-macam bencana ini pada gilirannya membawa korban jiwa dan material pada manusia itu sendiri.
Setiap peristiwa bencana yang terjadi bukan hanya karena faktor alam semata tetapi juga karena ulah manusia itu sendiri.
Karena itulah hari ini BPBD Mimika terpanggil untuk mendorong semua pihak terkait guna melihat secara bersama wilayah rawan bencana serta langkah-langkah mitigasi yang perlu diambil dalam hal mengurangi resiko bencana-bencana yang memang sulit diprediksi.
Lebih lanjut Jainal mengatakan, perkembangan ilmu dan teknologi saat ini mempermudah semua bahkan melalui HP Android sudah bisa mendownload aplikasi untuk bisa mendeteksi info bahaya bencana, jenis bencana serta saran mitigasi yang perlu diikuti.
"Kami berharap selesai mengikuti kegiatan ini para stakeholder yang selama ini jalan bersama BPBD Mimika dapat memahami dengan baik wilayah-wilayah terdampak bencana," Tutur Jainal.
Sosialisasi ini dilakukan bagi pemangku kepentingan dan stakeholder BPBD Mimika agar memperoleh pengetahuan dan informasi mengenai daerah rawan bencana di Kabupaten Mimika serta langkah-langkah mitigasi bencana.
Sementara, tujuan kegiatan adalah menyamakan persepsi mengenai satu sistem penanggulangan bencana dan langkah-langkah antisipasi penanggulangan bencana serta pengurangan resiko bencana. (Shanty Sang)