Politik & Pemerintahan

PARADE FOTO : Dinas Perikanan Gelar Pelatihan Perbaikan Jaring di Tiga Distrik

MIMIKA, BM

Dinas Perikanan Kabupaten Mimika menggelar kegiatan pelatihan perbaikan jaring di tiga Distrik yakni Distrik Mimika Barat, Mimika Tengah dan Amar. Kegiatan dilaksanakan pada Kamis (03/11/2022).

Kegiatan tersebut dilaksanakan guna pemberdayaan nelayan kecil dalam daerah kabupaten/kota, pembagian paket bantuan hibah peralatan perikanan tangkap bagi kelompok nelayan tangkap.

Adapun kampung-kampung tersebut diantaranya Aikawapuka, Atuka, Aparuka dan Ipaya.

Foto-foto : Dokumentasi Dinas Perikanan

Sambutan Kepala Dinas Perikanan Mimika Antonius Welerubun

Pembacaan doa yang diwakili oleh salah seorang nelayan

Para kelompok nelayan tangkap hadir dalam kegiatan

Suasana berlangsungnya kegiatan

Penyerahan jaring kepada salah satu nelayan

Penyerahan bantuan kepada nelayan

Penyerahan alat jaring

Kadis Perikanan Antonius Welerubun bercengkrama bersama para nelayan

Kegiatan ditutup dengan foto bersama para nelayan

Kantor Imigrasi Mimika Gelar Sosialisasi Keimigrasian di STIE Jembatan Bulan

Foto Bersama Peserta Sosialisasi

MIMIKA, BM

Kantor Imigrasi Kelas II Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Mimika gelar Sosialisasi Keimigrasian pada Selasa (8/11) pagi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Jembatan Bulan (JB).

Sosialisasi ini diikuti oleh para peserta baik mahasiswa, pihak manajemen maupun para dosen STIE Jembatan Bulan.

Dalam pemaparannya, Kantor Imigrasi Mimika menjelaskan bahwa Imigrasi adalah perpindahan orang dari suatu negara-bangsa ke negara lain, dimana ia bukan warga negara.

Sementara, keimigrasian adalah hal ihwal lalu lintas orang yang masuk atau keluar wilayah Indonesia serta pengawasannya dalam rangka menjaga tegaknya kedaulatan negara (pasal 1 UU RI No. 6 tahun 2011).

Para peserta kemudian mendapat pemahaman tentang apa itu paspor dan jenisnya. Masa berlaku paspor mulai bulan November ini adalah 10 tahun dan bukan 5 tahun.

Selain itu, para peserta juga diberikan pemahaman mengenai alur masuk orang asing ke Indonesia, visa dan bahwa Imigrasi memiliki sekolah pendidikan seperti Politeknik Imigrasi.

Kepala Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Mimika, Adi Almapega mengatakan sosialisasi ini bertujuan untuk mengenalkan lebih jauh kepada para mahasiswa tentang apa itu imigrasi.

“Bagaimana proses pembuatan paspor, ijin tinggal warga negara asing dan sekolah kedinasan di Kementerian Hukum dan HAM. Tahun ini yang terakhir, tahun depan akan kami lakukan sosialsisasi lagi. Ini juga pengenalan untuk adik-adik bagaimana tugas dan fungsi (tusi) dari Imigrasi. Kami berterimakasih kepada kampus,” tuturnya.

Sementara itu, ucapan terimakasih juga disampaikan oleh Direktur Hubungan Kerjasama STIE JB, Yahya Nusa yang mewakili Ketua STIE JB karena sosialisasi ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan di STIE-JB.

“Memang keimigraisan imej masyarakat umum kan orang yang berangkat ke luar negeri baru tahu Imigrasi. Akan tetapi, dengan adanya sosialisai Ini tujuannya sangat bagus untuk pengenalan dini kepada mahasiswa,” ucapnya.

Lanjutnya, apabila ada keperluan Imigrasi seperti pembuatan paspor untuk diri sendiri maupun keluarga, para mahasiswa sudah mendapat bayangan. Dengan begitu, diharapkan peserta mahasiswa ini menjadi pionir terpenting untuk bisa menyampaikan kepada masyarakat umum bahwa Imigrasi tidak serumit yang dibayangkan.

“Saya yakin mahasiswa memahami yang disampaikan sehingga menjadi pengetahuan untuk mereka. Harapannya sosialisasi ini tidak berhenti disini, tetapi setiap ada peraturan atau produk keimigrasian yang nantinya diketahui oleh masyarakat bisa melakui STIE JB sebagai pionirnya,” tutupnya.

Kepada BeritaMimika, manajemen STIE JB Fransiskus Heatubun menyampaikan pengetahuannya bertambah usai mengikuti sosialisasi tentang keimigrasian.

“Luar biasa, awalnya saya tidak tahu dan paham  tentang Imigrasi tetapi sekarang jadi tahu. Seperti polemik di media sosial misalnya orang masuk tanpa ijin kita masyarakat biasa berpikir kok bisa, ternyata kita tahu itu ada tahapan-tahapannya,” ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan mahasiswa STIE JB Michael Uamang dimana pengetahuannya makin bertambah dengan adanya sosialisasi ini.

“Saya jadi tahu dan mengerti kenapa orang asing bisa masuk ke Indonesia dan peran Imigrasi dalam menanganinya. Terimakasih,” katanya. (Elfrida Sijabat)

BPBD Mimika Gelar Sosialisasi Komunikasi Informasi Edukasi Rawan Bencana

Foto bersama para peserta sosialisasi

MIMIKA, BM

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mimika menggelar sosialisasi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) rawan bencana khusus untuk wilayah di Mimika.

Kegiatan yang berlangsung di Bobaigo Keuskupan Timika dibuka secara resmi oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Mimika, Petrus Koten, Selasa (8/11/2022).

Petrus Koten dalam sambutannya mengatakan, menyosong visi penanggulangan bencana yakni masyarakat yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur yang merupakan goresan upaya antisipatif dalam menghadapi perubahan kondisi bumi dengan berbagai konsekuensi serius bagi keselamatan hidup segenap masyarakat.

Penanggulangan bencana merupakan ujung tombak dalam mewujudkan ketentraman dan kebahagiaan hidup bersama dalam semangat membangun ketangguhan bangsa terhadap ancaman dan risiko bencana yang dapat terjadi kapan saja di mana saja dan menimpa siapa saja.

"Upaya penanggulangan bencana yang dilakukan seyogyanya merupakan pelayanan prima oleh pemerintah bekerja sama dengan semua komponen masyarakat pada saat pra bencana," ujarnya.

Petrus mengatakan, saat bencana dan pasca bencana tingkat kerentanan yang tinggi akan berakibat pada peningkatan resiko bencana.

Dengan demikian maka harus memperhatikan penetapan kawasan strategis nasional dimana Kabupaten Mimika termasuk dalam konsentrasi pengembangan sumber daya alam dan teknologi.

"Maka kita patut ikut serta dalam menunjang pembangunan yang direncanakan agar dapat berjalan dengan baik tanpa menimbulkan risiko ancaman bencana yang baru. Oleh sebab itu penataan ruang dan lahan dapat memperhatikan isu pengurangan resiko bencana,"tutur Petrus.

Menurutnya, Integrasi mainstream pengurangan risiko bencana dalam perencanaan pembangunan daerah sangatlah penting dilakukan.

Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran, pemahaman serta komitmen untuk bekerja sama secara sinergis dengan sumber daya yang dimiliki oleh setiap komponen untuk mewujudkan Kabupaten Mimika yang tangguh menghadapi bencana.

Menurutnya, sosialisasi ini sangat berdampak karena sesuai dengan yang digaungkan oleh Plt Bupati Mimika yakni ada tiga kata dalam bekerja bekelompok atau berorganisasi yaitu komunikasi, koordinasi dan kolaborasi.

"Plt Bupati sangat menekankan prinsip-prinsip ini dalam kita bekerja apalagi bekerja di dalam penanggulangan bencana. Maka sangat dibutuhkan komunikasi, koordinasi dan kolaborasi. Bagaimana mau tahu bencana di suatu tempat kalau komunikasi kita tidak ada, bagaimana mau bisa bekerja sama kalau kita tidak punya satu sikap koordinasi yang baik," jelasnya.

Sementara itu Ketua Panitia, Jainal dalam laporannya mengatakan bahwa suatu daerah tidak terlepas dari ancaman bencana baik itu bencana alam bencana non alam maupun bencana sosial. Macam-macam bencana ini pada gilirannya membawa korban jiwa dan material pada manusia itu sendiri.

Setiap peristiwa bencana yang terjadi bukan hanya karena faktor alam semata tetapi juga karena ulah manusia itu sendiri.

Karena itulah hari ini BPBD Mimika terpanggil untuk mendorong semua pihak terkait guna melihat secara bersama wilayah rawan bencana serta langkah-langkah mitigasi yang perlu diambil dalam hal mengurangi resiko bencana-bencana yang memang sulit diprediksi.

Lebih lanjut Jainal mengatakan, perkembangan ilmu dan teknologi saat ini mempermudah semua bahkan melalui HP Android sudah bisa mendownload aplikasi untuk bisa mendeteksi info bahaya bencana, jenis bencana serta saran mitigasi yang perlu diikuti.

"Kami berharap selesai mengikuti kegiatan ini para stakeholder yang selama ini jalan bersama BPBD Mimika dapat memahami dengan baik wilayah-wilayah terdampak bencana," Tutur Jainal.

Sosialisasi ini dilakukan bagi pemangku kepentingan dan stakeholder BPBD Mimika agar memperoleh pengetahuan dan informasi mengenai daerah rawan bencana di Kabupaten Mimika serta langkah-langkah mitigasi bencana.

Sementara, tujuan kegiatan adalah menyamakan persepsi mengenai satu sistem penanggulangan bencana dan langkah-langkah antisipasi penanggulangan bencana serta pengurangan resiko bencana. (Shanty Sang)

Top