Politik & Pemerintahan

Pimpin Apel Siaga Darurat ASN, Ini Yang Disampaikan Bupati Omaleng

Suasana apel siaga darurat di Sentra Pemerintahan, Kamis (19/3)

MIMIKA, BM

Pemerintah Daerah (Pemda) Mimika telah memberlakukan pegawai Aparatus Sipil Negara (ASN) dan honorer dapat bekerja di rumah sebagai langkah peningkatan kewaspadaan penyebaran virus corona.

Namun, Bupati Mimika Eltinus Omaleng, SE, MH mengingatkan kembali seluruh pegawai baik ASN maupun honorer bahwa itu bukan libur tetapi tetap bekerja dari rumah.

"Bukan karena tidak berkantor jadi semua pekerjaan pemerintahan tidak dikerjakan. Tapi tetap kegiatan-kegiatan pemerintahan seperti lelang, proyek dan sebagainya harus diselesaikan," tegas Bupati Mimika Eltinus Omaleng saat memimpin apel siaga darurat ASN di Kantor Pusat Pemerintahan, Kamis (19/3).

Eltinus mengatakan, bahwa kebijakan kerja di rumah dilakukan guna menjaga kemungkinan beredarnya virus corona dari kerumunan orang banyak. Virus ini sangat mudah menyebar dalam situasional tersebut.

“Corona ini sakitnya seperti malaria yang tidak diketahui dari mana datangnya langsung kena sehingga pemerintah menjaga itu. Jadi saya ingatkan lagi pegawai bukan libur tapi kerja di rumah masing-masing. Karena kerja di rumah lebih aman dari pada di kantor yang banyak orang,"ujarnya.

Menurutnya, pada awalnya Pemda Mimika tidak ingin meliburkan pegawainya apalagi penyebaran virus ini belum sampai ke Mimika. Namun hal tersebut harus dilakukan karena telah menjadi kebijakan nasional yang mana semua pemerintah daerah harus mematuhinya.

Omaleng berkilah, harusnya telah terjadi satu kejadian luar biasa dulu baru pemerintah daerah meliburkan para pegawainya.

"Saya harap dengan kerja di rumah selama dua minggu ini maka ketika masuk kantor semua pekerjaan harus selesai. Proyek dan kegiatan semua jalankan. Jika ada terjadi apa-apa di Mimika maka yang terakhir kita lakukan adalah bandara tutup dan tidak boleh kemana-mana,"ungkapnya. (Shanty)

Tidak Berkantor, Pegawai Pemda Mimika Bekerja Dari Rumah

Apel pagi di Sentra Pemerintahan, Rabu (18/3)

MIMIKA, BM

Menindaklanjuti Surat Edaran Gubernur Papua Lukas Enembe yang juga merupakan turunan dari kebijakan pemerintah pusat, maka sejak Rabu (18/3) seluruh pegawai Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika akan bekerja dari rumah.

Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Mimika, Marthen Paiding mengumumkan hal ini pada apel pagi yang diselenggarakan di Sentra Pemerintahan, SP III, Rabu tadi pagi.

Keputusan ini diambil guna meminimalisir penyebaran virus corona (Covid-19) di Indonesia, terutama di Mimika.

Putusan tersebut berisikan ketentuan penyesuaian sistem kerja, sehingga seluruh ASN di lingkungan instansi pemerintah dapat menjalankan tugas kedinasan di rumah atau di tempat tinggalnya.

"Saya sudah koordinasi dengan bupati dan bupati menyampaikan bahwa mulai besok pegawai tetap bekerja tapi bekerja dari rumah sampai dengan tanggal 5 April 2020,” ungkapnya.

Marthen mengatakan, walau tidak berkantor bukan berarti pegawai seenaknya meliburkan diri dan tidak bekerja namun tetap menjalankan aktifitas kerja dari tempat tinggalnya. Hal ini agar roda pemerintahan tetap berjalan.

Sedangkan untuk kegiatan kemasyarakatan yang melibatkan banyak orang untuk sementara dilarang pelaksanaannya. Pemda Mimika juga akan mengeluarkan himbauan kepada masyarakat agar kegiatan-kegiatan yang melibatkan banyak orang dihindari.

"Yang sudah kena virus itu bisa disembuhkan tapi yang belum harus di jaga. Kita mulai dengan menjaga diri sendiri, keluarga dan lingkungan masing-masing. Kita harus satukan pemahaman kita bersama bahwa virus ini perkembanganya sangat cepat dan bisa mengancam siapa saja,” ujarnya.

Apabila masyarakat tidak masif secara bersama untuk menjaga diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar maka masyarakat dianggap tidak ikut membantu melawan penyebaran virus ini.

"Instruksi negara adalah kita tetap bekerja walau dari rumah. Di rumah pun kita menjaga jarak sehingga keluarga kita juga terhindar dari penularan virus ini. Kalau ini kita lakukan bersama-sama maka kabupaten kita akan aman, makanya harus ada kerjasama antara masyarakat, pemerintah dan semua stakeholder dan pionernya kita sebagai ASN,” katanya.

Walau bekerja dari rumah namun ada pengecualian bagi petugas medis. Mereka ini tetap melaksanakan aktifitas seperti biasanya karena mereka yang langsung bersentuhan dengan masyarakat untuk melakukan pelayanan. Walau demikian, Marthen Paiding meminta mereka untuk selalu mawas dan menjaga diri.

Tambahnya, mercermati perkembangan yang terjadi di negara ini, Pemda Mimika kemarin telah melakukan pertemuan internal dan salah satu putusannya adalah pembentukan gugus penanggulangan percepatan covid-19.

Dengan demikian maka apa yang menjadi instruksi Presiden Joko Widodo sudah mulai dijalankan di Mimika.

Ia juga mengingatkan agar warga Mimika untuk sementara tidak boleh bersentuhan secara langsung serta menjaga jarak komunikasi supaya mempersempit ruang penularan virus corona.

"Dalam beraktifitas dengan melibatkan banyak orang kita menjaga jarak kurang lebih satu meter untuk menjaga penularan dan berkembangnya virus corona diantara kita,” ujarnya mengingatkan warga Mimika. (Shanty)

Masih Ada Pegawai Pemda Yang Sembrono Gunakan Pakaian Dinas

Pegawai Pemda Mimika saat mengikuti apel pagi

MIMIKA, BM

Wakil Bupati Mimika, Johanes Rettob sejak menjabat sebagai orang nomor dua di kabupaten ini sedari awal selalu menyoroti kedisiplinan para pegawai dalam menggunakan pakaian dinas.

Hal ini menjadi prioritansya karena menurut Wabup John, pegawai pemerintah harus menjadi contoh dan teladan yang baik bagi semua orang terutama dalam kedisiplinan berpakaian.

Sayangnya hingga saat ini masih saja ada pegawai baik ASN maupun honorer di lingkup Pemda Mimika masih terlihat sembrono dalam menggunakan pakaian dinas beserta kelengkapan atributnya.

Masalah berpakaian kembali disorotinya saat memimpin apel pagi di Sentra Pemerintahan, Selasa (17/3).

Ia kembali mengingatkan para bawahannya untuk memperbaiki penampilan mereka agar lebih neces dan rapih. Ia menegaskan bahwa displin bukan hanya tentang ketepatan waktu masuk dan pulang kantor saja namun juga tentang kelengkapan diri.

“Dalam penggunaan pakaian dinas, kita sudah diatur kapan menggunakan pakaian warna coklat keki, pakaian batik maupun pakaian olahraga, begitu juga dengan honorer. Tapi saya lihat masih ada yang gunakan pakaian dinas lengkap, tapi pakai sepatu olahraga. Ada juga pakaian yang tidak isi dalam tapi keluar. Tolonglah hal-hal yang kecil seperti ini harus diperhatikan, jangan kita ingatkan terus-menerus,” ujar Wakil Johanes Rettob.

"Kita sebagai ASN adalah yang melayani masyarakat, bagaimana kita mau melayani orang sedangkan diri kita sendiri saja tidak kita perhatikan," lanjutnya.

Selain menyoroti soal disiplin pegawai, pada apel pagi Selasa, Wabup John juga menyoroti Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang belum melakukan lelang.

"Sudah masuk minggu ke 3 dan saya masih dengar ada OPD yang belum lakukan lelang. Jangan lihat sudah ada job fit, lelang jabatan jadi takut nanti tidak di OPD itu lagi, tapi lelang kegiatan itu wajib dilakukan,"tegasnya.

Wabup John menyemangati para pegawainya agar tetap semangat dan antusias dalam bekerja. Ia meminta mereka untuk tidak terlalu memikirkan roling dan sebagainya.

Menurutnya, jabatan adalah amanah dan titipan. ASN sejati tidak perlu takut dan khawatir jika jabatannya dicopot atau digantikan oleh pimpinan.

"Sekali lagi, saya ingatkan jangan selalu menunda pekerjaan. Kalau bisa lakukan hari inu, lakukan. Kalau ditunda justru akan menimbulkan rasa malas untuk menyelesaikannya. Kerjalah sesuai dengan aturan dan tupoksi yang ada. Segeralah lakukan pelelangan agar tidak menghambat proses pemerintahan di tahun ini,” tegasnya. (Shanty)

Top