Politik & Pemerintahan

Walau Terganjal Pandemi, Realisasi Pajak Daerah Mimika Capai 44,76 Persen

Kepala Bapenda Mimika, Dwi Cholifah saat ditemui BM, Jumat (26/6)

MIMIKA, BM

Adanya wabah pandemi covid-19 membuat realisasi penerimaan pajak daerah di Mimika sedikit terhambat. Kondisi ini pun sebenarnya dialami oleh kabupaten kota seluruh Indonesia.

Walau demikian, per 26 Juni 2020 atau tepatnya enam bulan berjalan, Penerimaan Pajak Daerah sudah mencapai 44,76 persen atau Rp100.835.097.726 dari target Rp225.282.600.600 di 2020.

Ini artinya Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Mimika masih memiliki 6 bulan lagi hingga Desember nanti untuk mengejar sisa Rp124.447.502.274.

Penerimaan Pajak Daerah ini berasal dari penerimaan jenis Pajak Hotel sebesar Rp3.565.546.034 (50 persen), Pajak Restoran Rp30.121.669.599 (38 persen) dan Pajak Hiburan Rp812.584.824 (25 persen).

Pajak Reklame Rp1.075.075.927 (45 persen), Pajak Penerangan Jalan Rp13.823.298.539 (57 persen), Pajak Parkir Rp285.591.200 (36 persen) dan Pajak Air Tanah Rp2.058.823.840 (50 persen).

Selain itu, penerimaan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan sudah mencapai Rp5.702.267.750 (40 persen), Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan Rp26.082.604.129 (52 persen) serta Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan Rp17.307.635.884 (43 persen).

Kepala Bapenda, Dwi Cholifah saat di wawancarai BeritaMimika, Minggu (28/6) mengatakan Walau belum mencapai 50 persen namun Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Mimika optimis dapat mengejar targetnya hingga akhir tahun.

"Kalau dari pajak daerah dan PAD keseluruhan ini kan Rp395 miliar. Saya optimis kami bisa mengejar itu. Kalau PAD itu kan ada pajak, retribusi dan PAD lain-lain. Kalau PAD ini secara teknis kita rutin lakukan semua baik melakukan penagihan tunggakan hingga pemeriksaan kesalahan pajak sehingga walau pandemi kami aktif dan optimis bisa meraih target tahun ini," ujarnya.

Keberadaan pandemi Covid-19 pun tidak membuat Pemerintah Daerah (Pemda) Mimika menutup mata terhadap situasi ini yang kemudian berdampak pada dunia usaha.

Pasalnya Bupati Eltinus Omaleng melalui kebijakannya memberikan pemotongan 50 persen kepada wajib pajak yakni pajak restauran, hotel dan hiburan, selama 2 bulan terhitung 31 Maret lalu.

Peraturan Bupati Nomor 7 Tahun 2020 ini isinya tentang Pengurangan Pajak Hotel, Pajak Restoran dan Pajak Hiburan sebesar 50 persen untuk masa pajak bulan April dan Mei.

"Kita kasih potongan 50 persen itu sebagai bentuk perhatian Pemda Mimika supaya usaha ini tidak mati. Nanti kita kaji lagi selama 2 bulan ini bagaimana situasional pandemi sekarang, kalau masih meningkat maka bisa kita perpanjang namun ini semua harus dilakukan dengan kajian," ungkap Dwi Cholifah.

Dikatakan, potongan pajak hingga 50 persen sangatlah proporsional untuk membantu keberlangsungan usaha di Mimika, apalagi saat ini dunia perhotelan sepih pengunjung dan hanya beberapa hotel saja yang digunakan pemerintah daerah dalam pandemi ini.

"Kalau pajak hotel, penerangan jalan, pajak parkir dan beberapa lainnya saya optimis masih bisa kita kejar walau kita sudah tertinggal 3 bulan karena Covid-19," ujarnya. (Shanty)

Kolaborasi Polres Mimika dan Dukcapil Hasilkan 133 KIA dan 139 Akta Kelahiran

Suasana pelayanan data kependudukan di Polres Mimika, Mile-32

MIMIKA, BM

Polres Mimika berkerjasama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Mimika melakukan penertiban, perekaman dan percetakan data dokumen kependudukan (layanan adminduk) di Mile 32, Sabtu (27/6) kemarin.

Kegiatan yang dilangsungkan di Kantor Polres Mimika Mile-32 Jalan Agimuga ini dimulai pukul 08.00 Wit hingga pukul 15.00 Wit terhadap keluarga besar Polres Mimika dan masyarakat sekitar sebagai salah satu momen menyambut HUT Bhayangkara ke-74 tahun 2020.

Kolaborasi dua instansi ini membuat Dukpencapil Mimika dapat melakukan perekaman 15 lembar E-KTP, mencetak 75 E-KTP, menerbitkan 26 lembar Surat Pindah keluar dan 22 lembar surat masuk.

Selain itu dari kegiatan ini juga, Dukpencapil berhasil mencetak 113 Kartu Identitas Anak (KIA), 139 lembar Akta Kelahiran, 99 Kartu Keluarga (KK) dan 1 Akta Kematian.

Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adhinata SIK didampingi Waka Polres Kompol I Nyoman Punia, mengatakan kegiatan yang juga disebut sebagai bakti sosial Polres Mimika ini dilakukan dalam rangka menyambut HUT Bhayangkara 2020 yang bertemakan 'Kamtibmas Kondusif Masyarakat Semakin Produktif.

Ini juga sekaligus sebagai bentuk dukungan Polres Mimika terhadap pemerintah daerah dalam menertibkan data kependudukan masyarakat.

Kapolres Era mengatakan, setiap warga negara wajib memiliki dokumen kependudukan yang sah dan terdata secara sistem dalam data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Ia menegaskan, KTP merupakan data pribadi yang menunjukan keberadaan seseorang sebagai warga masyarakat Mimika.

Hanya saja masih banyak warga yang tidak terdata secara benar sehingga membuat mereka kesulitan mengurusi dokumen kependudukan yang lain.

"Mereka akan kesulitan apalagi dalam memasuki New Normal nanti banyak layanan kini berbasis online. Dengan data kependudukan yang lengkap, ini juga meminimalisir terjadinya konfik di Mimika," ungkapnya.

Kapolres Era berharap, masyarakat Mimika yang belum memiliki E-KTP segera menghubungi Dukpencapil untuk melakukan perekaman dan percetakan E-KTP, termasuk pengurusan data-data keluarga lainnya seperti KIA, Akta Kelahiran, Kartu Keluarga hingga Akta Kematian jika ada anggota keluarga yang telah meninggal dunia.

"Kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Mimika yang telah bekerasama dengan kami dalam rangka menyambut HUT Bhayangakara ke 74. Kerjasama ini sangat membantu kami dan masyarakat sekitar karena telah melakukan pelayanan publik secara langsung dengan mendatangi masyarakat," ungkapnya.

Slamet Sutejo, Kepala Disdukcapil Mimika mengharapkan pelayanan ini dapat membantu keluarga dan personil Polres Mimika dalam pengurusan berkas-berkas kependudukan terutama bagi mereka yang akan berindah tugas ke daerah lain.

Ia menjelaskan, kegiatan ini merupakan program pemerintah yang dikenal dengan sebutan Jempol Administrasi.

Program ini merupakan bentuk layanan langsung dengan cara menjemput bola atau turun langsung ke masyarakat untuk membantu warga masyarakat dalam mengakses dokumen dan data administrasi kependudukan mereka.

"Kami mencoba memulainya dengan terlebih dahulu membuka pelayanan di Polres Mimika. Hasilnya, berjalan lancar dan baik sehingga ini menjadi ukuran bagi kami untuk turun di masyarakat dengan nanti membuka loket-loket pelayanan di setiap distrik maupun kelurahan untuk membantu masyarakat dalam pengurusan dokumen dan adminduk mereka," ungkapnya. (Ronald)

Bupati Pertama Mimika Sakit, Wabup John Rettob Datangi Kediamannya

Wabup John saat menemui mantan Bupati Mimika, Titus Potereyauw

MIMIKA, BM

Mantan Bupati Mimika yang juga sebagai bupati pertama di negeri ini, Bapak Titus Octovianus Potereyauw saat ini kondisinya sedang sakit.

Senin lalu, ia baru saja dipulangkan dari Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) setelah beberapa hari dirawat karena memiliki riwayat sakit diabates.

Mendengar kabar ini, Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob pada Sabtu (27/6) kemarin mendatangi kediaman beliau di SP III.

Wabup John ingin melihat secara langsung bagaimana keadaan sosok yang dulu memintanya untuk kembali mengabdi sebagai putera daerah Mimika.

Tiba di kediaman mantan orang nomor 1 Mimika ini, Wabup John disambut isterinya, Mama Florida Kaise Potereyauw bersama seorang anak dan 2 cucu mereka. Wabup John kemudian masuk ke kamar beliau untuk melihat langsung keadaannya saat ini.

Setelah hampir satu jam bersama keluarga di dalam rumah, Ibu Florida didampingi Wabup John menyampaikan kondisi kesehatan mantan Bupati, Titus Octovianus Potereyauw ke media.

"Kondisi bapak sore ini tidur-tidur saja, mau bilang tidak sadar tapi masih bergerak. Kita bicara tidak bisa jawab. Buka mata sedikit terus tidur lagi. Makan hanya bubur. Semenjak keluar dari rumah sakit minggu lalu, kondisi bapak setiap hari seperti ini," ujar Ibu Florida Potereyauw kepada wartawan.

Ia menjelaskan, sudah dua kali Bapak Potereyauw keluar masuk RSMM. Terkahir mereka kembali dari RSMM, senin lalu. Menurut pemeriksaan, beliau sakit diabetes.

Namun sebelumnya pada Januari lalu, beliau juga diperiksa di Klinik Kuala Kencana dengan riwayat gula darah, kolesterol dan asam urat.

Mama Florida Potereyauw mengatakan, suaminya sebenarnya masih sakit namun ia tidak mengerti kenapa disuruh pulang untuk dirawat di rumah.

"Saya sendiri tidak mengerti. Kondisinya belum baik tapi sudah disuruh pulang. Kami ini mau bikin apa? Apa yang dokter bilang, kami ikut saja. Waktu bapak masuk pertama, kami biayai sendiri tapi biayanya diganti LPMAK. Yang kedua biayanya langsung di tanggung LPMAK," ujarnya.

Ketika ditanyakan BeritaMimika, apakah selama ini ada perhatian dan kunjungan tali kasih dari Pemda Mimika? kepada Wakil Bupati Johannes Rettob yang duduk disampingnya, Mama Florida Potereyauw mengatakan 'Apokona' (tidak ada-red).

Mama Florida Potereyauw menyampaikan kondisi kesehatan suaminya

Menurut Mama Florida, yang selama ini rutin memberikan perhatian kasih dan mengunjungi mereka bahkan hampir setiap bulan adalah PT Freeport Indonesia. 

"Tidak ada satupun pegawai atau pejabat yang besuk bapak. Mungkin juga karena saya belum kasih suara ke pemda, baik kepada bupati maupun wakil bupati. Saya mau jalan ke sana tidak bisa, lewat handphone juga menurut saya tidak bagus. Kalau tanya harapan, harapan kami mungkin pemerintah bisa bantu bapak, sesuai dengan kesanggupan pemda saja. Saya tidak bisa bilang apa-apa karena mama tahu kondisi pemerintah juga seperti apa," ungkapnya.

Kepada wartawan, Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob mengatakan kunjungan yang dilakukannya merupakan kunjungan perdana setelah ia dilantik sebagai wakil bupati mendampingi Bupati Eltinus Omaleng.

Namun pada acara syukuran pelantikan dan doa keluarga di kediamannya di Jalan Hasanuddin pada September 2019 lalu, mereka telah bertemu karena Mantan Bupati Titus Poterweyau bersama isterinya, Mama Florida Kaise Poterweyau turut menghadiri acara syukuran tersebut.

"Setelah sekian lama, saya baru datang lagi untuk lihat bapak. Sebenarnya bapak sakit saya tahu dan saya selalu mengecek perkembangan kesehatan beliau melalui anaknya Robi. Dia juga beberapa kali datang ke rumah untuk menginformasikan kondisi bapak," ujar Wabup John.

Ia mengatakan, kedatanganya ini bukan hanya mewakili pemerintah daerah namun juga sebagai keluarga. Saat menemui Bupati Titus, ia mengajaknya berbicara namun beliau tidak banyak memberikan respon, beliau hanya menggengam erat tangannya.

Kepada wartawan, Wabup John juga menuturkan Bupati Titus Poterweyau yang mengajaknya untuk kembali ke Mimika, membangun Mimika sebagai putera daerah. Saat itu Wabup John masih bekerja sebagai pegawai Kementerian Perhubungan di Jakarta.

"Saya tiba di Timika karena beliau. Beliau ke Jakarta meminta saya kembali untuk membantu beliau di Dinas Perhubungan. Dengan pertimbangan yang cukup panjang saya pun akhirnya kembali. Jadi secara tanggugjawab moril dan keluarga, ini pun merupakan bagian dari tanggungjawab saya juga," ungkapnya.

Ia mengatakan terkait kondisi sakit yang dialami Titus Poterweyau, iapun telah menyampaikan kepada Bupati Eltinus Omaleng dan Penjabat Sekda Marthen Paiding.

"Beliau merupakan bupati pertama dan memiliki peran begitu besar dalam membangun Mimika. Beliau ini orang perintis yang harus kita hormati, hargai bukan hanya sebagai pimpinan namun juga sebagai orangtua kita. Ke depan kita harus memperhatikan orang-orang yang punya jasa untuk daerah ini. Kita tidak boleh lupa akan sejarah. Hal seperti ini harus kita perhatikan, paling tidak menjaga hubungan silahturahmi sehingga hubungan ini terus terjaga," terangnya.

Terkait dengan kondisi mantan Bupati Titus Poterweyau saat ini, Wabup John mengatakan hal ini akan ia laporkan ke bupati termasuk bagaimana rencana pengobatan dan perawatan beliau.

"Nanti saya sampaikan ke bupati termasuk sekda supaya kita cari solusi untuk beliau, termasuk apakah beliau harus kembali dirawat di rumah sakit karena menurut keluarga kondisinya tidak mengalami banyak perubahan setelah keluar dari rumah sakit," ujarnya. (Ronald)

Top