Masalah Dalam Pembangunan Kesehatan adalah Beban Ganda Penyakit

Foto bersama usai kegiatan sosialisasi di Hotel Grand Tembaga

MIMIKA, BM

Guna mengetahui kondisi kesehatan dan bisa mengendalikan penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes serta jantung, maka Dinas Kesehatan (Dinkes) Mimika membuka Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu).

Namun, Posbindu sejauh ini kurang dikenal dan dipahami masyarakat. Agar lebih dikenal maka Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika memberi sosialisasi pos pembinaan terpadu penyakit tidak menular (Posbindu PTM) yang berlangsung di Hotel Grand Tembaga, Rabu (15/9).

Sasaran sosialisasi ini mulai dari kepala distrik, kelurahan dan kampung, kepala puskesmas, pelaksana program dinas kesehatan dan kader-kader kesehatan.

Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Mimika Julianus Sasarari dalam sambutannya mengatakan, permasalahan yang dihadapi saat ini dalam pembangunan kesehatan adalah beban ganda penyakit.

Artinya, masih banyak penyakit infeksi menular yang harus ditangani, sementara di sisi lainnya, semakin meningkatnya penyakit tidak menular yang berdampak pada kelompok.

Peningkatan prevalensi penyakit tidak menular menjadi ancaman yang serius dalam pembangunan karena selain berpengaruh terhadap kualitas, juga mengancam pertumbuhan ekonomi nasional.

Guna mengantisipasinya, salah satu strategi dalam meningkatkan pembangunan kesehatan adalah melalui pemberdayaan dan peningkatan peran masyarakat serta melibatkan sektor terkait.

"Untuk itu maka dikembangkan model pengendalian penyakit tidak menular (PTM) berbasis masyarakat melalui pos pembinaan terpadu (posbindu) PTM," tutur Julianus.

Posbindu PTM merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yang mencakup berbagai upaya promotif dan preventif melalui gerakan masyarakat hidup sehat yang dimulai dari diri sendiri dan di lingkungan tempat tinggal masing-masing.

"Melalui posbindu ini dapat segera dilakukan pencegahan secara dini faktor risiko PTM sehingga resiko PTM di masyarakat dapat ditekan," katanya.

Pendirian posbindu PTM oleh Dinas Kesehatan ini, mendapatkan apresiasi dari pemerintah daerah karena merupakan langkah awal dalam memperkenalkan program posbindu PTM kepada masyarakat.

Kepala Dinkes Mimika Reynold Ubra kepada BM menjelaskan secara detail bahwa posbindu merupakan wadah untuk mengendalikan PTM, seperti hipertensi, diabetes, jantung, asam urat, kolesterol dan penyakit lainnya.

"Kita berharap dengan adanya posbindu ada upaya-upaya pencegahan yang dilakukan agar tidak terjadi PTM," kata Reynold.

Menurut Ubra, PTM bisa dicegah dan di kendalikan karena di posbindu akan ada pengukuran tekanan darah, berat badan, lingkar perut dan pemeriksaan gula darah dan lainnya.

"Sosialisasi ini dilakukan untuk bagaimana ada komitmen dari para kepala distrik serta kelurahan dan kampung bisa membentuk Posbindu di wilayah mereka masing-masing," ujarnya.

Ketua Panitia Sosialisasi, Lenni Silas dalam laporannya mengatakan, posbindu adalah sarana bagi masyarakat untuk melakukan deteksi dini atau pencegahan melalui screening sesuai standar pada usia 15-29 tahun jika dirasakan ada masalah kesehatan.

Dengan adanya posbindu, tenaga kesehatan bisa mengetahui, memantau dan bisa mengambil solusi untuk memberikan penangan yang efektif.

"Perlu ada dukungan kerjasama dari sektor terkait untuk perluas cakupan posbindu," kata Lenni.

Sosialisasi ini juga untuk memperkenalkan program posbindu PTM sehingga diharapkan mendapat dukungan dari lintas sektor terkait. (Shanty)

Top