Hukum & Kriminal

100 Personil Brimob Polda Maluku Tiba di Timika

Brimob Polda Maluku saat disambut di Bandara Moses Kilangin

MIMIKA, BM

Sebanyak 100 personil Brimob Polda Maluku Satgas Ops PAM Rahwan BKO Polres Mimika, hari ini, Selasa (15/9) telah tiba di Bandara Moses Kilangin Timika.

Kedatangan Brimob Maluku ini guna membantu Polres Mimika menciptakan Kamtibmas di daerah wilayah tersebut. 

Setibanya di Bandara Moses Kilangin 100 Pasukan Khusus Polri dari Maluku ini di sambut dengan Upacara penyambutan yang di pimpin langsung Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adhinata, S.IK

Dalam sambutannya kapolres Mimika menyampaikan ucapan selamat datang kepada 100 personil Brimob Maluku.

"Selamat datang dan selamat bergabung bersama kami buat reka-rekan semua" ucap Kapolres

Kapolres menjelaskan wilayah Kabupaten Mimika menjadi perhatian khusus pimpinan karena adanya objekvital nasional.

"Di sini sama-sama harus kita jaga dari berbagai macam gangguan," ujarnya.

Setelah pelaksanaan upacara penerimaan personil tersebut, mereka langsung di ploting ke 2 pos yang akan mereka duduki yakni pos merah putih dan Pos Kwamki Narama sedangkan yang lainnya akan Membackup Polsek Kuala Kencana dan Polres Mimika.

Brimob Polda Maluku Menggantikan Brimob Polda Kalteng

Kedatangan Brimob Polda Maluku sekaligus menggantikan Brimob Polda Kalteng yang bertugas sebagai Satgas Ops Pamrahwan BKO Polda Papua 2020.

Pergantian Satgas Ops Pamrahwan BKO Polda Papua dari Brimob Polda Kalteng ke Brimob Polda Maluku secara resmi sudah dilakukan upacara pelepasan yang dipimpin langsung oleh Kapolres Mimika, AKBP I Gusti Gde Era Adhinata,di Makopolres Mimika 32,Senin (14/9).

"Saya ucapkan terimakasih banyak kepada Brimob Polda Kalteng yang notabenenya membackup Polres Mimika kurang lebih 6 bulan," ucap Kapolres Mimika, AKBP I Gusti Gde Era Adhinata.

Kata Kapolres, Brimob Polda Kalteng selama bertugas sebagai Satgas Ops Pamrawan dikarenakan situasi Timika dengan jumlah kuantitas personilnya yang minim.

"Mereka ada 100 personil dan selama bertugas sangat membantu,"kata Kapolres. (Ignas)

Tim Forensik Mabes Sedang Lakukan Otopsi Jasad SFL

Tim Forensik Mabes Polri tengah melakukan otopsi

MIMIKA, BM

Untuk memastikan penyebab kematian SFL yang merupakan istri Lurah Kamoro Jaya, tim Forensik dari Mabes Polri dibantu tim Inavis Polres Mimika sedang melakukan otopsi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) SP1, Senin (14/9).

Pantauan wartawan BeritaMimika di lapangan sebelum dilakukan otopsi terlebih dahulu dilaksanakan ibadah.

Pelaksanaan otopsi dijaga ketat pihak keamanan dan dihadiri langsung pihak keluarga almarhum.

Otopsi ini sebelumnya sudah mendapatkan persetujuan dari pihak keluarga SFL dengan menandatangi berita acara sehingga Polres Mimika mengajukan permohonan otopsi ke Pusdokkes Mabes Polri.

Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari tim Forensik maupun pihak keluarga SFL, karena otopsi masih berlangsung.

Perlu diketahui Almarhum Florida Letsoin ditemukan meninggal dalam keadaan tidak wajar pada Senin (24/8) tepatnya pukul 02.00 Wit di halaman belakang rumahnya, Kampung Kamoro Jaya-SP1. (Ignas)

Dokter Jaga Dipukul, Manajemen RSUD Mimika Laporkan Pelaku

Anggota Polsek Mimika Baru saat mendatangi RSUD Mimika

MIMIKA, BM

Insiden penganiayaan terhadap seorang dokter jaga di RSUD Mimika, terjadi pada Sabtu pukul 16.30 Wit. Akibat insiden ini, pihak RSUD Mimika sudah mengambil langkah hukum dengan melaporkan pelaku ke Polsek Mimika Baru.

Penganiayaan terhadap dokter Bobby berawal karena pelaku diduga tidak terima dengan pernyataan dokter.

Pada waktu itu, seorang anak diantar ke RSUD karena tenggelam. Keluarga melarikan anak ini ke RSUD agar mendapatkan pertolongan medis. Namun pihak rumah sakit melaui dokter Bobby menyampaikan anak ini telah meninggal dunia.

Pelaku merupakan keluarga korban, ditenggarai ia tidak menerima penyampaian dokter sehingga langsung melakukan pemukulan.

"Pihak manajemen RSUD memerintahkan saya sebagai humas untuk melakukan proses hukum. Ini kami lakukan supaya ada efek jera sehingga dokter maupun perawat tidak boleh seenaknya mengalami penganiayaan seperti ini," ungkap Humas RSUD Mimika, Lucky Mahakena saat dihubungi, Minggu (13/9).

Lanjutnya, dengan membuat laporan polisi pada prinsipnya pihak rumah sakit ingin mendapatkan keadilan.

Lucky juga menjelaskan bahwa ketika korban diantar ke RSUD, ia sudah meninggal dalam perjalanan.

Menurutnya, dokter dan perawat yang bertugas memiliki tanggungjawab untuk menyelamatkan korban. Mereka telah berupaya melakukan upaya penyelamatan namun korban sebelumnya telah meninggal.

"Kami sudah lakukan sesuai standar SOP oleh tim medis, tapi mungkin karena kondisi keluarga saat itu sedang sedih karena kehilangan anak mereka sehingga pelaku melakukan hal yang tidak pantas. Seharusnya mereka tanyakan baik-baik apa yang menyebabkan kematian," ungkapnya.

Menurut Lucky, pihak rumah sakit sangat menyadari kondisi tersebut namun pemukulan terhadap dokter jaga merupakan persoalan yang berbeda, artinya pihaknya punya hak untuk mendapatkan keadilan.

"Kejadian yang dialami dokter kami terjadi sekitar pukul 16.30 wit. Dokter yang bersangkutan (korban) sudah melakukan proses BAP di Polsek Mimika Baru,"ujarnya.

Disampaikan juga bahwa dengan adanya upaya hukum dari sisi manajemen berharap peristiwa seperti ini tidak terulang lagi, hal ini agar masyarakat lebih bijaksana dalam melihat setiap persoalan yang ada.

"Kemarin kita sudah minta petugas penyidik bagaimana untuk mengembangkannya. Dan memang informasi awal dan keterangan di lapangan sudah cukup jelas. Identitas pelakunya sudah dikantongi namanya. Informasi yang saya dapati tadi malam (Sabtu-red), nanti selesai proses pemakaman polisi akan sampaikan kepada pihak keluarga secara baik-baik agar pelaku menyerahkan diri," ungkapnya.

Sementara itu Kapolsek Mimika Baru Kompol Sarraju melalui Kanit Reskrim, Ipda Yongki Rumte, mengatakan bahwa pihaknya sudah mengambil langkah-langkah dengan menerima laporan dari korban termasuk melakukan interogasi.

"Pelaku sampai saat ini masih berada di rumah duka. Kami belum bisa berbuat lebih lanjut karena masih dalam duka. Ini kita lakukan untuk menghindari jangan sampai ada image lain kepada kami kepolisian. Saya juga sudah minta petunjuk dari kapolsek dan kapolsek sudah sampaikan ke saya untuk membangun komunikasi dengan keluarga pelaku supaya pelaku bisa dibawah secara baik-baik ke kepolisian," ungkapnya.(Ignas)

Top