Jelang Natal Tahun Baru, Disperindag Kembali Gelar Pasar Murah : Ini Respon Warga
Tampak suasana pasar murah di halaman Kantor Disperindag Mimika, Jalan Poros SP2-SP5, Timika, Papua Tengah, Jumat (2/12/2022).
MIMIKA, BM
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mimika kembali membuka kegiatan pasar murah, Jumat (2/12/2022).
Kegiatan pasar murah tersebut berlokasi di halaman Kantor Disperindag Mimika, Jalan Poros SP2-SP5, Timika, Papua Tengah.
Sekretaris Disperindag Mimika, Selvina Pampang, saat diwawancarai mengatakan tujuan digelarnya pasar murah ini adalah untuk menjaga kestabilan harga barang dan juga stok barang menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).
"Jadi memang tujuannya kita menjelang Nataru kita harus pastikan bahwa harga yang di pasaran bisa terkontrol stabil demi menjaga stabilitas harga dan juga stok. Dengan adanya kita turun ini kan berarti stok yang ada di pasaran stabil sehingga jangan sampai ada masyarakat yang panik menjelang natal tahun baru," jelasnya.
Selain itu, lanjut Selvina, pasar murah ini juga merupakan bagian dari program pemerintah daerah untuk menekan lajunya angka inflasi setelah adanya kebijakan kenaikan harga BBM.
"Kita kan takutnya dengan kenaikan BBM ini inflasi tinggi karena daya beli masyarakat tidak mampu untuk membeli kebutuhan pokok sehingga pemerintah masuk untuk menekan inflasi dan juga stabilisasi harga," terangnya.
Dalam pasar murah ini, Disperindag masih menjual berbagai macam kebutuhan pokok yang sama, seperti telur, minyak goreng, beras, gula, mentega, susu, Syrup, ayam potong, mie instan, bawang, kentang, wortel, tomat, dan garam.
Lebih lanjut dikatakan bahwa nilai subsidi tertinggi yang diberikan pemerintah dalam kegiatan pasar murah ini senilai Rp15 ribu.
"Subsidinya masing-masing item beda. Paling tingginya Rp15 ribu. Beras itu mungkin sekitar antara 10-15 ribu, telur juga begitu. Kalau yang kecil-kecil seperti teh Sariwangi itu kan harganya murah jadi ada mungkin masuk paling Rp2 ribuan," kata Selvina.
Untuk diketahui, sejauh ini Disperindag Mimika telah menggelar pasar murah sebanyak kurang lebih 10 kali. Pasar murah tersebut dilakukan diberbagai lokasi, mulai dari wilayah perkotaan hingga wilayah-wilayah pinggiran seperti Mapurujaya, Miyoko, SP5, dan SP13.
"Jadi memang kita sasarannya bukan hanya di kota tapi ada persebaran supaya semua masyarakat bisa mengakses. Ke depan, pasar murah masih ada beberapa kali lagi. Kami masih mau ke Kwamki Lama, Eme Neme satu kali, dan mungkin mungkin pasar Timika Jaya satu kali lagi," ujarnya.
Selvina mengungkapkan bahwa dengan adanya pasar murah dari pemerintah ini, rata-rata masyarakat sangat merasa terbantu.
"Kalau kita dengar dari masyarakat, mereka memang merasa sangat terbantu karena yang tadinya contohnya harga gula hampir Rp20 ribu, kita turun harganya jadi Rp10 ribu. Itulah yang membuat mereka begitu antusias mendatangi stan-stan pasar murah," pungkasnya.
Senada dengan itu, Denis Wandagau, salah satu warga yang turut mengikuti pasar murah di Kantor Disperindag mengungkapkan bahwa sebagai masyarakat dirinya sangat bersyukur dengan adanya pasar murah.
"Kami sangat bersyukur karena selama ini BBM naik, terus semua barang harganya naik sehingga kami masyarakat kesulitan untuk membeli Bama. Jadi dengan adanya pasar murah ini, kami masyarakat senang karena kami bisa membeli dengan cepat, dengan mudah, dan juga murah," ucapnya.
"Harapan saya sebagai warga Timika, kami minta pemerintah terus menyediakan pasar murah seperti ini untuk membantu masyarakat yang kurang mampu supaya masyarakat bisa lebih mudah membeli Bama di tengah masa-masa sulit yang sedang dihadapi," tutupnya. (Endy Langobelen)